Melihat Lebih Dekat ‘Ken Nyusu’, Kampung
Susu
dan Desa Wisata Sumogawe, Getasan
Kisah
memang tak pernah selesai. Lanjut dari yang kemarin guys. Dari Saparan di Desa
Sumogawe, Getasan Kabupaten Semarang kita mau ke kampung susu. Masih di acara
One Day Trip Blogger Milenial 2019 bareng Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.
Senin, 28 Oktober 2019.
Tak
hanya tradisi Saparan, tapi juga Desa Wisata dan Kampung Susu yang bikin
penasaran. Karena produksi susu sangat berkualitas dan penanganannya juga
bagus. Membuat Desa Sumogawe makin bergiat memaksimalkan potensi yang ada.
Berbincang dengan Warga Sumogawe
Tradisi
Saparan membuatku lebih mengenal warga desa yang super ramah. Di saat
berkunjung itulah kami bisa ngobrol segala macam hal. Rumah kedua yang kudatengin
bersama 4 teman yang lain adalah Bu Purwanti. Kami tanya segala macam tentang
per-sapi-an ini. Mulai dari sapi-sapinya, makanannya. Terus cara
pemeliharaannya.
Oh
ya, Desa Sumogawe memang kampung peternak sapi. Masing-masing warga biasanya
memiliki sapi. Sekitaran 5 sapi bahkan lebih. Biasanya, sapi diperah air
susunya sehari dua kali. Yaitu pagi hari dan sore hari.
Sore
biasanya jam 4 mulai memerah sapi. Karena waktu itu masih sekitar jam 2 siang,
nggak bisa lihat pemerahan sapi dong. Wah, sedih, tapi tak apalah. Dengan berbincang
seperti ini sudah menjawab tanya di kepala.
Tak
lupa kutanyakan kalau memelihara sapi, saat mau bepergian dan menginap gitu
nggak bisa dong, ya? Bu Purwanti bilang ya nggak bisa. Kadang gantian. Supaya
tetap ada yang tunggu rumah dan merawat sapi. Kalau ditinggal sapi kelaparan
dong, hihihi.
Wha,
gabisa piknik barengan dong Bu? Gerr, kami ketawa bersamaan.
Desa Wisata Kampung Susu dan
Ken Nyusu
Karena
kebanyakan warga adalah peternak, maka tercetuslah ide merintis sebuah desa
wisata kampung susu. Dengan wisata melihat sapi, ke peternak sapi, memberi
makan sapi, melihat pemerahan sapi dan sebagainya. Ide yang keren, ya.
Tagline
yang dipilih adalah ‘Ken Nyusu’. Dalam Bahasa Indonesia artinya diminta minum
susu. Sebutan unik tak biasa ini memang spesial sekali ya. Mulai dari peternak,
akhirnya merambah ke kampung susu. Dirintislah menjadi sebuah desa wisata
kampung susu.
Karena
susu yang melimpah, menjadi penyuplai pabrik susu ternama lho guys. Oh ya,
perharinya mampu menghasilkan 85.000 liter susu segar. Jumlah yang sangat
banyak.
Olahan
susu ini juga bisa dijadikan banyak ragam makanan. Nggak hanya susu murni
saja. Tapi banyak camilan dan minuman. Susu fermentasi, dawet susu, aneka keripik
hingga stik. Ada pula sabun susu.
Koperasi Susu
Perjalanan
selanjutnya menuju Koperasi Wahyu Agung bersama Mas Surya dari Kelompak Sadar
Wisata (Pokdarwis). Di tempat yang luas ini Mas Surya menceritakan bagaimana
susu dari warga dikumpulkan dahulu, lalu akan dikirim ke tempat yang sudah
bekerjasama.
Teman-teman blogger serius mendengarkan keterangan dari Pokdarwis |
Di
bagian belakang, ada kandang sapi yang sangat luas. Dengan perawatan yang baik
dan bagus, hasil perahan air susu sapi ini juga berkualitas. Ada pula biogasnya
guys. Banyak mobil dan tangki sebagai armada mengangkut susu ini.
Tak
berapa lama, akhirnya kami akan menuju tempat pembuatan keju mozarella. Waw, makin
penasaran kan, ya?
Membuat Keju Mozarella
Di
Desa Magersari, kami berkunjung ke rumah warga yang sangat asri. Desainnya aku
suka banget. Njawani, tapi elegan.
Pembuatan keju mozarella |
Nah,
di sana sudah ada Ibu Tri, yang siap menerangkan cara membuat keju mozarella
ini. Aku yang suka keju ya sangat antusias banget dong yes. Mau tahu juga
seperti apa?
Bahan
yang digunakan adalah sebagai berkut:
1. Susu
sapi segar 3 liter.
2. Asam
sitrat.
3. Enzim
rennet.
4. Garam
non iodium.
Alat
yang digunakan:
1. Panci
stainless stell.
2. Pengaduk/irus.
3. Baskom
dan saringan.
4. Gelas
dan sendok.
Cara
membuat:
1. Susu
dilakukan pasteurisasi hingga suhu 65 derajat celcius, langsung didinginkan menjadi
30 derajat celcius.
2. Masukkan
asam sitrat dengan air.
3. Masukkan
dalam susu dan aduk hingga merata.
4. Masukkan
rennet dan masukkan dalam susu.
5. Tunggu
hingga susu menggumpal.
6. Silakan
potong curd (dadih) hingga terpisah dengan air (whey).
7. Rebus
dengan diaduk pelan hinga suhu 42 derajat celcius. Dibutuhkan termometer ya
guys. Tapi, kalau sudah biasa bikin dengan jari tangan saja sudah bisa
merasakan suhu seberapa yang diinginkan.
8. Saring
curd dan tiriskan.
9. Campur
angsung dengan garam dan siram degan air panas.
10. Uleni
hingga lentur
11. Simpan
dalam wadah dan taruh kulkas.
Hampir jadi nih |
Nah
ternyata lumayaan ya bikinnya, hihihi. Tapi rasanya juga enak lho. Aku ikut
merasakan keju mozarella yang endes ini. Lumer banget di mulut. Super lumer.
Tampilannya yang kayak slime ini bikin ingin nguleni terus. Kayaknya asik gitu
buat mainan. Mau coba nggak?
One Day Trip Blogger 2019 bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang 2019 |
Akhirnya
acara selesai sudah. Sebelum balik ke titik kumpul, tak lupa kami narsis bareng
dong ya. Dan cekrek, kami pulang dengan bahagia.
Baca
juga yang ini:
0 komentar:
Posting Komentar