7 Persiapan Menjelang Ramadan. Nomor 5, Cek
Pernah
tidak mengalami kejadian pas mau sahur mau goreng lauk, eh kompornya malah ngadat, tidak mau nyala. Setelah cek
sana sini ternyata gas juga habis. Lihat cadangan tabung gas, eh, ternyata
kosong pula. Pilu .... Kejadian lain, saat mau makan sahur, buka majic com nasi masih berupa beras.
Ternyata beras yang dimasak menjelang tidur, lupa dipencet tombol cook-nya. Nangis bombay, deh, antara mau marah dan panik wkwkwk .... Pernah? Pernah? Pernah?
Guys, Ramadan
sudah di depan mata. Banyak kenangan akan Ramadan mendadak muncul di kepala.
Mulai dari kenangan menyenangkan, menyedihkan hingga serba serbinya yang tak
bakal luntur oleh waktu. Nah, agar drakor
di atas nggak terulang kembali, kita butuh persiapan khusus. Khusus bagaimana? Yuk,
cek 7 persiapan yang biasa kulakukan.
1. Selalu Sedia Makanan Kesukaan Anak
Nugget hasil uplek dapur (Foto: Dokumen pribadi) |
Tahu
kan kesukaan anak zaman sekarang? Si kecil paling suka makan nugget dan sosis. Untuk nugget aku selalu bikin sendiri dalam
jumlah banyak dan disimpan dalam freezer.
Aku menggorengnya hanya pada saat-saat tertentu saja dan secukupnya. Yang
penting, makanan selalu tersedia. Namun, tidak boleh kebanyakan, apalagi saat
sahur. Si kecil yang masih duduk di kelas 5 SD sudah tidak sulit untuk bangun
sahur, makanan yang tersedia haruslah yang menarik minatnya.
2. Menyediakan
Stok Sayuran di Kulkas
Sedia sayur (Foto: Dokumen pribadi) |
Sekali
berbelanja untuk persediaan beberapa hari memang lebih praktis dan menghemat
pengeluaran. Cara ini juga bisa membuat kita memadupadankan satu jenis sayuran
dengan yang lain untuk beragam menu. Jadi, satu ikat sayuran tidak harus
dimasak semua. Sebagian saja. Sisanya, bisa untuk dimasak menu lain. Sangat
hemat dan praktis, bukan?
3. Menyediakan
Makanan Dikukus atau Digoreng
Biasanya,
bulan Ramadan membuatku menyiapkan beberapa lauk sekaligus biar masak dan
repotnya juga sekaligus. Misalkan aku bikin tahu dan tempe bacem agak banyak
sekalian, lalu kusimpan di kulkas agar bisa digoreng seperlunya saja. Begitu juga
dengan ungkep ayam. Jadi, saat butuh, aku tinggal ambil seperlunya. Lebih
praktis, hemat pengeluaran, dan hemat tenaga.
4. Masak
Nasi Sekalian untuk Keperluan Sahur
Cara
ini menuntut kita dapat memperkirakan dengan baik karena kadang nasi bisa habis
begitu saja. Namun, kadang juga tanggung. Dirasa kayaknya cukup, ternyata tidak
cukup. Jadinya, ya, masak lagi. Belajar dari pengalaman menyedihkan sekaligus
berharga ketika pernah lupa memencet tombol masak, sebisa mungkin aku masak
nasi sekalian untuk sahur. Tidak mengapa dilebihkan sedikit.
5. Bikin
Sambal Dalam Jumlah Banyak, Buat Apa?
Sambal (Foto: Dokumen pribadi) |
Cek!
Ini memang aneh, tetapi ternyata praktis banget ketika Ramadan datang. Saat
bikin sambal, buatlah agak banyak sekalian. Jika tak habis, taruh di dalam kulkas.
Untuk apa? Bisa dipanaskan agar dapat langsung dimakan dengan tempe goreng atau
buat bumbu lain. Bikin oseng, misalnya. Tambahkan saja geprekan bawang putih.
Praktis dan rasa dijamin tetap enak. Bikin nasi goreng juga bisa pakai sisa
sambal ini, guys. Swear, deh, praktis.
6. Sediakan
Telur
Aha,
telur adalah pilihan bahan makanan saat tak ada ide menu lain. So, aku selalu sedia telur mentah di
kulkas. Saat semua simpanan bahan makanan habis, telur menjadi pilihan paling
utama. Ada yang kayak aku nggak, sih?
Hihihi ..., sini merapat.
7. Selalu
Sedia Tabung Gas Cadangan
Tahu,
kan, buat apa?
Begitulah
guys, sedikit ribet di awal. Namun,
selanjutnya sangat membantu biar kerempongan
tidak terjadi. Keluarga juga aman dan asupan makanan sehat tetap terkondisikan
dengan baik. Bulan Ramadan bisa dilalui dengan bahagia tanpa ada drama-drama
nangis bombay pilu waktu sahur datang.
Semoga Ramadan tahun ini makin berkah, ya. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Day 1 (Ed.
Haeriah Syamsuddin)
Baca Juga:
0 komentar:
Posting Komentar