Bedah Buku, Kopdar Penarawa dan Tips
Saat Jadwal Padat
Bedah buku Lili dan Dessy, MC: Hany |
Hai Sob…
Gimana kalau suatu hari Sobat penuh
dengan acara dengan jadwal yang hampir bersamaan? Bingung pilih yang mana? Mau
dilakuin semua, mana bisa! Sedangkan acara penting semua. Nah lhoh… makin
bingung, kan?
Ini terjadi di hari Minggu kemarin, ada
beberapa acara yang hampir bersamaan. Bukannya sok sibuk, tapi memang banyak
keperluan di satu hari itu. Jadwal sedari pagi antara lain belanja untuk
acara kampung, garap pesanan rica
menthog, bedah buku dan kopdar bersama Penarawa (Penulis Ambarawa), rapat Rawa
Pening Festival, masak acara kampung dan tirakatan.
Belanja kulakukan sehabis subuh, beres. Habis
itu garap pesanan rica. Eh ternyata menthognya belum selesai dibersihkan. Efeknya,
jam masaknya jadi molor. Belum
dipotong-potong pula. Ough…Untungnya aku selalu ready bumbu. Jadi tinggal plang
plung plang plung. Jadi deh, walau jam duabelas siang baru kelar. Mau diantar
ke pemesan, ups kuhubungi nggak nyambung. Untungnya diambil sendiri sama si
pemesan.
Lanjut ke acara kopdar Penarawa (Penulis
Ambarawa) dan bedah novel 35 Hari Desa Berkabut karya Lili Permata dan Dessy
PHP. Harusnya jam 10 pagi, aku datangnya sudah telat. Acara yang diadakan di Gedung
Kesenian Ambarawa ini dimoderatori Mbak Hany Panjaitan dari Penarawa.
Duo penulis, Lili dan Dessy asyik diskusi dengan komunitas Penarawa |
Acaranya santai tapi keren lho Sob. Ada
banyak siswa SMP yang datang. Mereka semangat sekali mengikuti jalannya bedah buku. Kedua penulis,
Lily dan Dessy juga penuh semangat menjawab tanya jawab dari para peserta bedah
buku. Buku ini hampir seperti diary. Menceritakan kisah saat keduanya KKN.
Narsis dulu sama Lili, Dessy, Mbak Hany dan Mbak Bhe hehehe... |
Ketemu Mbak Fitriana Dyah, kita gaya berempat with Mbak Hany dan Mbak Bhe :D |
Lili dan Dessy bersama Mas Daniel. Gaya Mas Daniel jiyah... |
Arnold nggak mau kalah, sama Lili, Dessy dan Mas Daniel |
Banyak kritik dan saran yang dilontarkan
dari para peserta. Mas Daniel, Mas Agus Surawan juga mengomentari karya ini
sebagai karya yang sangat patut dihargai. Mbak Hany menegaskan apapun kritik
dan saran harus dijadikan acuan untuk menulis lebih baik lagi.
Di kopdar selalu ada kue Mbak Hany. Ini buatku, makasih ya, Mbak. Yummy... |
Semakin marak acaranya saat Mas Nadjib membaca puisi di tempat. Wow, dua kali ini aku
mendengarnya membaca sebuah puisi. Santai, tapi jeda dan intonasinya bagus
banget. Salut buat Mas Nadjib! Sayang harus langsung pulang lagi, jadinya nggak
sempat foto rame-rame. Dan rapat Festival Rawa Pening aku absen.
Mas Nadjib perform. Keren banget :) |
Dari situ lanjut balik rumah. Masak
untuk acara kampung dan malam hari acara tirakatan. Rempongnya benar-benar di sini.
Badan capek tapi senang bisa ngumpul bareng teman-teman.
Dari kasus di atas, aku menyadari betapa
berantakannya hari tanpa jadwal yang benar. Ternyata butuh tepat waktu ditambah
waktu andai jalanan macet. Pengalaman memang guru yang terbaik ya, Sob. Memang
penting untuk mengatur dan mencatat jadwal harian kita. Apalagi saat banyak
acara dalam satu hari. Supaya nggak
kejadian telat lagi, ini dia tips yang dapat kubagi ke Sobat semua:
1.
Catat
acara kita di buku mungil/agenda/ponsel
Dengan
mencatat acara dan jamnya, kita bisa memperkirakan kapan mulai bersiap-siap.
Meminimalisir datang terlambat. Kentungannya, kita tidak lupa salah satu dari
acara yang musti kita lakukan dalam sehari.
2.
Skala
prioritas
Misalkan
dalam satu hari penuh dengan jadwal acara dan tak mungkin didatangi semua,
pakai skala prioritas. Pilih yang terpenting dari yang penting. Maksimalkan acara
tersebut. Yang tahu penting tidak pentingna Sobat sendiri, ya.
3.
Persiapkan
dalam beberapa hari sebelumnya
Bisa
jadi Sobat yang berbisnis makanan dapat pesanan dari seminggu yang lalu. Bisa
dong dicari bahan-bahannya sebelum kita membuat pesanannya. Jadi bisa menghemat
waktu.
4.
Beri
tenggang untuk perjalanan
Macet
adalah masalah keseharian. Di desapun karang sering macet. Di titik tertentu
yang harus kita lewati, ada kemungkinan macet nggak sih? Kalau ada kasih tenggang
waktu untuk itu.
5.
Bawa
ganti baju kalau perlu
Kalau
acaranya berdekatan namun berbeda even, jangan salah kostum, ya. Andai nggak
memungkinkan, bawa baju ganti, sehingga tak perlu harus pulang ke rumah dulu.
Hemat waktu lagi, Sob, hehehe.
Semoga 5 tips di atas membuat kita makin
disiplin dengan waktu ya, Sob. Dan kita tetap bisa menikmati semua acaranya.
Salam selembut salju buat Sobat semuwah…
Kadang memang suka bingung ya kalo banyak banget acara dalam sehari. Saya paling setuju dengan skala prioritas. Soalnya saya mikirnya, ngapain saya pusing sendiri, jadi biasanya acara yang kurang penting suka saya lepas.. :D
BalasHapusBetul Mbak, biar nggak rempong juga sih :)
Hapuswaah... padat merayap ya acaranya hehe...
BalasHapussaya senang acara kepenulisan seperti ini, walaupun isinya ttg bedah buku :)
Sama Mbak, walau telat juga dakuh :D
HapusWah, acaranya padat ya, tapi pati seru. Bisa ketemuan dengan penulis lainnya.
BalasHapusYup Mbak. Ketemu teman2 nambah semangat nulisnya :D
Hapus