7 Tips Saat Anak Berani Naik Angkutan
Umum
Dear,
Sob…
Masih
sibuk antar jemput anak ke sekolah? Alhamdulillah.
Semakin
besar anak, tentunya kita juga ingin mereka mandiri. Salah satunya belajar naik
angkutan umum sendirian.
Sumber gambar: pixabay.com |
Artinya,
berani naik angkot sendiri, berani bilang kiri, berani membayar ke pak
kernet/sopir.
Bagaimana
supaya anak berani naik angkutan umum sendiri? Berproseslah….
Rasa
khawatir sebagai orang tua tentu saja ada ya, Sob. Yang tak amanlah, anak masih
terlalu kecil atau anaknya memang sangat takut kalau naik angkot sendiri.
Beberapa
hal di bawah ini perlu diperhatikan juga saat anak belajar atau mulai bisa dan
berani naik angkutan umum sendiri. Cekidot yuk:
1.
Bersama anak naik angkutan umum
Sebelum
melepas anak naik angkutan umum sendirian, kita ajak mereka merasakan nikmatnya
naik angkutan seribu umat ini.
Kalau
biasanya mengantar dan menjemput anak naik motor aatau mobil. sesekali luangkan
waktu mengantar anak naik kendaraan umum. Ajarkan cara membayar angkot, berani
bilang ‘kiri’ ke kernet/sopir.
Tak
lupa beritahu kalau sudah hampir sampai tujuan, tahan kantuknya, agar tidak
kebablasan. Dan bilang ‘kiri’ kira-kira 10 meter sebelum tempat kita akan
turun.
2.
Mengikuti angkutan dari belakang
Kedengarannya
konyol. Tapi ini pernah aku lakukan. Saat anak mau naik angkutan umum sendiri
dan rasa was-was sebagai orang tua belum hilang. Akhirnya, setelah si anak naik
angkutan umum, aku ikutin angkot naik motor.
Kita
bisa pantau, anak benar-benar turun sampai ke sekolah/tempat yang dituju. Lega
sekali tentunya. Karena artinya, anak sudah berani bayar, bilang kiri dan turun
di tempat yang pas.
3.
Mendahulukan kaki kiri saat turun
Memang
sepele, tapi anak-anak itu aktif sekali. Harus diingatkan berkali-kali, bahwa
turun dengan kaki kiri terlebih dahulu.
4.
Bersikap tenang di atas kendaraan umum
Maksudnya
jangan bikin kebisingan dalam kendaraan umum. Anak-anak yang naik kendaraan
umum dan kebetulan bersamaan dengan temannya, kadang lupa mereka tertawa lepas
keras-keras sampai mengganggu ketertiban. Hem.. ini sangat mengganggu penumpang
yang lain.
5.
Jangan mudah percaya orang yang baru kenal
Hari
gini kejahatan rawan dan melebar ke segala penjuru. Peringatkan anak untuk tak
mudah menerima makanan/minuman lain dari orang yang tidak dikenal. Waspada
saja, Sob. Karena tak semua orang itu baik.
Btw,
anak bisa mendalami sebuah karakter, hehehe. Mereka bisa berimajinasi juga.
6.
Biasakan bayar dengan uang pas
Artinya
kita beri uang transport dengan uang receh. Misalkan angkutannya Rp.2.000,- ya
sediakan uang Rp.2.000,- untuk pulang pergi. Anak tak perlu lagi bingung menukar
uang.
Yakin
deh, kernet/sopir paling suka dengan pembayaran uang pas. Karena nggak ribet
harus mengngitung uang kembalian.
7.
Menghindari duduk dekat pintu
Untuk
keamanan saja Sob. Biasanya angkutan umum kan pintunya tiodak ditutup.
Semoga
tips di atas bermanfaat ya, Sob.
Selain
melatih kemandirian dan berani pada anak, tapi tetap dong, harus waspada.
Diharapkan dengan mandiri, anak bisa lebih mengenal lingkungan, memutuskan suatu
masalah dan mencari solusi.
Semakin
berani dan mandiri, insyaallah anak bisa dewasa dan sikap kepeduliannya makin
terasah. Salam sayang…
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Wah mba Wahyu saking khawatirnya sampe diikutin macam detektif aja wkwkwk..aku belum pernah merasakan mba karena sejauh ini masi antar jemput hehehe next klo uda gede pasti merasakan yg mba rasakan juga :) thx u tipsnya mba
BalasHapusSalah satu kegiatan yang pernah kami lakukan adalah mengajak anak-anak di sekolah untuk naik angkot. Mereka banyak yang datang ke sekolah dengan diantar orang tuanya naik sepeda motor atau mobil. Jadi jarang dari mereka yang naik angkot. Hehehe. Eh, saya sendiri sebenarnya sekarang juga jarang sih naik angkot. Kecuali ketika pulang kampung ke Kudus.
BalasHapusMbak, sebenarnya pengen anakku juga naik angkot..tapi berhubung rute angkot ke sekolah nyegatnya harus pake jalan kaki--lebih jauh jalan kakinya daripada ngangkotnya, jadilah tetap ngojek emaknya..hahaha...Padahal udah kelas 7. Tapi saya mau coba tips ini, Mbak..Btw, saya follow blognya ya , Mbak:)
BalasHapusTips-tipsnya berguna nih mba :)
BalasHapusKalau keponakanku biasanya naik sepeda ke sekolah
Wahh aku blm.berani mbak
BalasHapus. Anakku cewek, posture cilik neh. Hihi
Dulu wktu anak masih 2 , aku suka prrgi brtiga ngangkot mbak. Rempong iya. Tp mereka hepi banget. Syamil malah g mau turun wkwk..
Btw tips nya okee banget
Makasih mbaak
terimakasih tips nya kak, adik2ku belum berani naik angkot sendiri, soalnya sekolahnya dekat, jalan kaki sebentar dari rumah..
BalasHapustips yang baik....bisa dicoba untuk diterapkan, terima kasih telah berbagi
BalasHapus