Selamat Hari Pramuka
Salam
Pramuka!
Hai,
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana. Artinya jiwa muda yang suka berkarya.
Organisasi
yang dulu disebut kepanduan ini didirikan oleh Robert Boden Powel, seorang
pensiunan tentara Inggris pada tanggal 25 JUli 1907.
Gerakan
pramuka mulai diperkenalkan ke seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 14
Agustus 1961.
Waktu itu diadakan apel besar di Jakarta yang diikuti oleh ribuan
anggota Gerakan Pramuka. Sebelum pawai, dilantik juga bapak pandu Indonesia
yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Sejak
itulah hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Yea…hari
ini ya, Dear. Sepanjang jalan mau ‘ngantor’ tadi kulihat anak-anak tampak
semangat dan gagah dalam balutan seragam pramuka. Tanggalnya yang hampir
bersamaan dengan hari kemerdekaan RI membuat aura semangat kentara sekali.
Jaman
kelas 5 SD, hari pramuka identik dengan kemah. Masih unyu dan imut kemah di
lapangan. Jelas kedinginan tapi suasana hepi. Malamnya ditengokin sama bapak
dan ibu. Dibawakan makanan satu plastik besar. Senangnya, bisa dibagi ke
teman-teman seregu.
Yang paling tak bisa dilupakan jaman kemah ini adalah masalah
kutu. Hihihi. Sudah bisa ditebak, setiap habis kemah rambutku yang bergelombang
dan sangat tebal pasti menjadi tempat ternyaman buat para kutu. Hadweh…
Ini
menyiksaku, karena aku, bahkan ibu sangat perhatian dengan rambutku.
Etapi
kata ibuku, itulah kenangan berkemah bersama teman-teman. Tentunya tak
semua rambut bersih dan terbebas dari
kutu. Banyak juga yang berkutu walau ditanya nggak ngaku. Yaelah masa ngaku,
nggak juga kali, ya.
Yah, selalu saja ada teman yang mempunyai kutu dalam sebuah
regu. Dan kita tak tahu siapa. Mau tahu atau tidakpun, yang namanya kemah kan
tidurnya rame-rame, satu tenda. Berdempetan pula. Kutu tentu saja bahagia.
Mereka bisa jalan-jalan sampai pindahan
rumah :D
Kutu
bikin aku pusing, terlebih ibuku. Saban sore rambutku musti diserit pakai serit
rambut. Sobat, serit rambut itu sejenis sisir kecil yang berjarak amatlah sempit.
Sehingga bila digunakan buat nyisir rambut. Kutu plus anak-anaknya bisa ikutan
tersisir dan jatuh. Hii… ngeri deh kalau inget. Nggak banget!
Kutu
juga membuat tersiksa lahir batin. Tangan nggak bisa berhenti buat garuk-garuk
rambut. Setiap dhuhur, tepat matahari di atas kepala, huwa… rasanya
clekit-clekit. Gatal, panas di kepala nggak hilang-hilang. Kecuali si kutu dan
kroni-kroninya sudah habis terusir dari rambut indah kita.
Sebetulnya
ada obat untuk pengusir kutu rambut ini, tapi akunya yang takut. Takut kulit
kepala panaslah, perihlah, mengelupaslah, hihih. Pokoknya bayangan-banyangan
lebay yang bikin ibuku menghela nafas
panjang.
Ada lagi nih kenangan tentang pramuka ini, yaitu hidung gosong
haha. Yah, terutama ya habis kemah. Panas dan tanpa krim di wajah membuat
hidungku gosong, sampai mengelupas. Duh duh, bikin pemandangan nggak enak
banget di wajah.
Baca
juga:
Selain
kisah tentang si kutu dan hidung gosong ini, pramuka mengajari banyak hal.
Diantaranya:
1.
Mandiri
Terutama
saat kemah. Walau hanya sehari dua hari, jauh dari orang tua dan keluarga itu
sesuatu banget. Mau tidak mau kita dilatih untuk mandiri.
2.
Berani
Yes,
berani berkata benar dan jujur. Berani bicara di depan umum, berani mengambil
keputusan dan berani mengungkapkan ide. Apapun itu, selama kita jujur
insyaallah selalu saja ada jalan di setiap masalah.
3.
Kreatif
Banyak
game yang membuat pola pikir kita keluar dari zona lho.
4.
Sabar
Sebuah
regu mengajarkan pada kita untuk sabar. Karena kesalahan seorang teman
merupakan kesalah bersama, hehehe. Tak semua teman sigap, pasti ada saja yang
lelet. Ya harus sabar meunggunya.
5.
Tidak egois
Sangatlah
tidak mudah menyatukan pendapat banyak orang. Tapi ya begitulah, harus bisa menahan
diri untuk tidak memaksakan kehendak.
6.
Berbagi
Semakin
berumur mungkin tak masalah bagi kita. Tapi jaman anak-anak dulu, yang namanya
berbagi itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena ke-aku-annya
sangat kental. Beregunya pramuka, membuat sifat berbagi ini mulai timbul dengan
sendirinya.
7.
Suka menolong
Penanganan
pertama pada sebuah kecelakaan, jatuh, diajarkan dalam pramuka. Mengurangi
panik dan tetap bisa berpikir jernih. Tak lupa mau membantu teman tanpa ada
paksaan.
Pramuka
selalu berkesan, kenangan kutu dan hidung gosong menjadi sebuah kisah yang bikin
ketawa kalau diceritakan ulang ke jagoan kecil, hehehe. Btw, gimana denganmu,
Sob, aktif di pramuka jugakah?
#ODOP
#BloggerMuslimahIndonesia
Salam pramuka kakak, dulu pas SD dan SMP suka ekstra pramuka
BalasHapusyang paling asyik dari pramuka itu adalah campingnya Mba, saya selalu antusias ikut kemah dan bakar api unggun :)
BalasHapus