Pecel Mbok Kami, Ambarawa, Pecelnya
Bikin Meleleh
Dear
Sob.
Siapa
suka pecel? Makanan yang penuh sayur ini menjadi salah satu dari sekian banyak
makanan favorit yang ada di Indonesia. Termasuk favoritku juga. Memang dari
dulu nih, setiap ada sayur dan buah itu nafsu makanku bisa melonjak drastis.
Di
Kota Palagan, Ambarawa, Jawa Tengah, ada warung pecel yang bikin ketagihan loh.
Mana lagi kalau bukan Warung Pecel Mbok Kami. Warung yang terletak di jantung
kota Ambarawa ini letaknya di jalan menuju Gua Kerep. Tepatnya di Jl. Gua
Maria, Dusun Kerep, Desa Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah. Berada di pinggir jalan kecil, warung ini tak pernah sepi pengunjung.
Pecel Mbok Kami (dok. pribadi) |
Selama
ini, aku hanya sering dibelikan saudara atau teman. Tinggal makan saja di
rumah. Tapi, gegara ada keperluan mendesak, aku sampai juga di warung pecel
super spesial ini. Waktu datang, kursi terisi penuh semua. Bingung nih mau
duduk dimana, ya?
Untunglah
tak berapa lama, ada beberapa orang yang selesai makan langsung lanjut pulang.
Aku bisa cari tempat duduk dengan leluasa. Leha-leha sejenak, setelah sepagi
itu mengitari Ambarawa. Yang mendadak panas di musim hujan ini, ough…
Sambil
pesan kuamati Ibu penjual pecel yang gaul habis ini. Ramahnya minta ampun,
super banget. Ibu Utari namanya, melayaniku dengan sepenuh hati. Pecel dan
tambahan bakwan. Sambal kacangnya yang agak banyak. Biar jozz di mulut.
Es kombinasi dan es dawet Mbok Kami (dok. pribadi) |
Minuman
yang kupesan es kombinasi dan es dawet. Saking hausnya wkwkwk. Isi dari es
kombinasi berupa pisang (sejenis kolak) ditambah mutiara dan ketan hitam. Plus
santan yang tak begitu kental. Sedangkan es dawet, biasalah seperti dawet pada
umumnya.
Pecel
special ini berupa nasi dengan sayur dan mi goreng yang dikasih bumbu sambal
kacang. Rasanya tak begitu pedas. Ditambah potongan bakwan, membuat rasa pecel
ini makin kentara sekali di lidah. Hem... tak begitu eneg, namun pas di mulut. Bikin meleleh pokoknya.
Esnya
juga tak begitu manis, sedang, namun bikin ketagihan. Nyatanya habis dua-duanya
^saking hausnya. Saat aku makan, hanya ada segelintir orang yang makan di dalam,
setelah tadi penuh sesak. Saatnya kuajak ngobrol santai Mbok cantik penjual
pecel ini. Tahu nggak, Mbok Kami itu ternyata ibunya si penjual. Penjualnya sendiri
namanya Bu Utari.
Bu Utari, dikelilingi dagangannya (dok. pribadi) |
Kata
beliau yang rumanhnya di Panjang Lor ini, dulu setelah Mbok Kami meninggal, sempat
warung pecelnya diganti nama Mbak Ut. Namun ada banyak penggemar pecelnya yang
nggak sreg alias nggak begitu suka dengan nama itu. Akhirnya balik lagi deh
menjadi Mbok Kami. Wah, manggut-manggut nih aku dengar ceritanya.
Selain
pecel dan minuman, ada banyak makanan pendamping dari pecel ini. Mulai
dari sate usus, sate telur puyuh, tahu isi, mendoan, tahu, sate kerang, lunpia
dan masih banyak lagi. Tinggal dipilih, dipilih dan pilih, hehehe.
Banyaknya
gorengan dan makanan kecil di sana membuatku bertanya-tanya juga. Jam berapa
tuh masaknya, Bu Ut?
“Setengah tiga. Pokoknya setengah
tiga malam saya sudah mulai memasak untuk jualan pagi harinya,” jawab Bu Utari.
“Waw. Sebanyak ini masak sendiri?”
tanyaku takjub.
“Ada beberapa titipan. Lunpia ini
titipan, itu juga, dan itu juga,” sahutnya sambil nunjuk ini itu di depannya
yang penuh dengan dagangan.
“Kalau gorengan?” hihihi, penasaran
aku.
“Goreng sendiri semua, Mbak.”
“Wih!” Makin takjub.
“Yo kayak gitu Mbak, namanya orang
jualan,” tambahnya lagi.
^Membayangkan diri sendiri. Jualan tapi
kok ya tetap siang ya mulai masaknya. Hadweh!
“Oh... Lha kalau buka jam berapa,
Bu?”
“Setengah tujuh sampai jam empat,
Mbak.”
Obrolan yang asik di pagi menuju siang
hari itu…
Untuk
sebungkus pecel, bakwan, tempe mendoan, es kombinasi dan es dawet total harga
hanya Rp.23.000,-. Sangat terjangkau isi kantong.
Hem,
jadi buat kamu pecinta kuliner khususnya pecel, bisa loh mampir ke Warung Pecel
Mbok Kami ini. Bukanya dari pagi sampai sore. Pukul 06.30 WIB sampai pukul
16.00 WIB.
Dijamin
kamu nggak bakal nyesel. Selain penjualnya, Bu Utari ini sangat ramah, pak parkirnya
nggak kalah ramah juga. Aku sempat ngobrol ngalor ngidul dengannya juga.
Pokoknya membumi dan njawani banget. Naik ke atas lagi ada Gua Kerep. Dekat
situ juga ada Palagan Ambarawa. Jadi satu dua tiga pulau terlampaui. Nggak
hanya kulineran semata.
Gimana,
Sob? Pingin pecel? Pingin ke Ambarawa?
Baca
juga:
Ribuan Kilo Bersama Ibu
7 Wisata Ambarawa yang Harus Kamu Kunjungi
Wisata Curug Palebur Gongso, Kesenang, Sumowono, Jawa Tengah
Ribuan Kilo Bersama Ibu
7 Wisata Ambarawa yang Harus Kamu Kunjungi
Wisata Curug Palebur Gongso, Kesenang, Sumowono, Jawa Tengah
Penjualnya ramah, pecelnya murah dan ngangenin, hahaha...semoga pas ke Ambarawa bisa mampir ke sini.
BalasHapusiya Mbak, enak kok, pasti ngangenin deh hehehe
HapusWaaah kalo Ambarawa kudu mampir niiih kayae enyakk
BalasHapusMampir nggonku juga yo Mbak...
HapusAku langganan makan pecel ini kalo ke Gua Maria Kerep. Baru tahu kalo namanya pecel Mbok Kami. Aku nyebutnya pecel Kerep. Huehuehue
BalasHapusWah... udah sering ke sana ternyata Mbak :)
Hapusreferensi kuliner kalau lewat ambarawa bisa mampir
BalasHapusMonggo Mas Agus :)
HapusMbak aku kalau abis mudik ponorogo, setiap hari menu sarapan adalah nasi pecel sayur ama tempe dan peyek dan kerupuk gendar
BalasHapusWih, aku juga suka banget itu Mbak Vit :)
HapusUntuk mendapatkan yang istimewa, acapkli kita memang harus antri.
BalasHapusBeberapa kali saya dg istri lewat, kami blm juga mampir. Sebab selalu penuh...
Suatu saat wajib dicoba.
:D
Asyik nih pecel kesukaanku, aku paling suka pecel yang tidak terlalu pedas takut cabe
BalasHapus