Petualangan Seru Wisata Gardu
Pandang Helipad,
Desa Sepakung, Banyubiru, Jawa
Tengah
Dear
Sob, masih di One Day Tour Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang bersama blogger
milenial nih…
Destinasi
wisata daerah Kabupaten Semarang memang banyak sekali guys. Selain Candi Gedong
Songo yang kuceritakan kemarin, masih ada yang lain lho. Salah Satunya di Desa Wisata
Sepakung, Banyubiru.
Nah,
ceritanya nih setelah dari Candi Gedong Songo, kita menuju Desa Sepakung. Ada
bebeberapa destinasi wisata yang akan didatangi.
Dok. pribadi |
Dari
Ambarawa menuju Sepakung diperlukan waktu kurang lebih 1 jam. Dengan jalanan
yang lumayan bikin jantung berdesir-desir. Dari Ambarawa sendiri menuju Banyubiru
memang lancar jaya guys. Jalanan aspal dengan belokan nggak begitu bikin panik.
Nah, menuju Desa Sepakung nih, dijamin jadi kisah tak terlupakan.
Jalanan
naik turun belokan nggak ada habisnya. Aku saja sampai komat kamit terus
sepanjang perjalanan. Alhamdulillah
sampai juga ke Desa Sepakung dengan selamat tak kurang suatu apa. Pak sopir Kamu
keren! Hehehe.
Di
rumah Pak Kadus kami sejenak beristirahat dengan sambutan yang luar biasa
ramah. Bersama juga pemuda desa yang menjelaskan tentang wisata daerah
Sepakung.
By: Sepakung/Saifudin |
Sekitar
jam 11.00 WIB kami menuju Wisata Gardu Pandang Helipad. Penasaran kan apakah
itu? Iya Sob, aku juga penasaran banget. Karena belum pernah sampai sana.
Ternyata on ternyata, perjalanan selanjutnya, katanya lebih ngeri tipis-tipis.
Menggunakan
anggunpari, angkutan gunung pariwisata. Berupa pick up. Ada dua anggunpari yang
siap mengantar. Yeay, benar-benar petualangan yang seru dan mendebarkan.
Sedangkan ada beberapa pemuda dan bapak wisata Sepakung yang mendampingi. Duh,
makasih banget ya, Pak, Mas.
Dan
sudah kuduga nih, angkutannya saja musti yang strong. Pasti perjalanan yang
nggak biasa. Dan memang begitulah adanya, ada sekitar 2 km menuju Gardu Pandang
Helipad ini kami disuguhi pemandangan yang cantik. Tapi juga bikin deg-deg kan
dengan jalanan yang nanjak nggak ada habisnya. Kelokan yang super duper tajam.
OMG!
Teriakan
antara panik, takjub bin ngerih hihihi, bikin petualangan makin seru saja. Dan
ada yang pucat pasi tuh di atas pick up. Hihihi. Yang tak terbiasa memang bikin
mual, namun menyenangkan kok. Sumpah pemandangannya keren parah!
Dok., pribadi |
Kupikir
sih, turun dari pick up ya sudah sampai. Petualangan belum berakhir! Masih ada
sekitar 1 km dengan jalanan yang tanjakannya bikin merinding juga, ahahay...
Buat
Sobat yang suka naik gunung, pasti suka. Buat emak-emak yang sukanya di dapur,
pasti ngos-ngosan. Buat para pemuda, ini keren bisa buat selpih…
Ya,
kami mengunjungi ketinggian sepersembilan dari Gunung Telomoyo. Pemandangannanya
memang super keren dan nggak membosankan. Tapi naiknya gaes… uhuk, bikin dengkul
gemetaran karena lama nggak naik-naik ke puncak
gunung.
By: Sepakung |
Tapi,
semunya terbayar sudah saat sampai di atas. Meski bedak gincu badan bau nggak
karuan karena keringat bercucuran. Pemandangannya uwow!!! Ciptaan Allah memang
luar biasa. Makin bersyukur melihat keindahan alam yang keren maksimal ini.
Yeay! (By: Sepakung/Saifudin) |
Di
sebuah tempat dengan huruf H di sana, kami duduk sambil melepas lelah. Maksimal
hanya 6 orang ya guys. Kayaknya mau foto sudah nggak kuat lagi tapi dikuat-kuatin.
Hihihi. Cantiknya.
Lagi pada ngapain sih? (By: Sepakung/Saifudin) |
Meski
mendung menggelayut, tetap semangat sampai di sana. Katanya Gardu Pandang
Helipad ini dibangun sekitar 20 hari oleh para pemuda desa. Untuk selonjoran
santai jaga kera-kera yang masih ada biar nggak ganggu tanaman penduduk. Dan
butuh perjuangan saat membuatnya guys. Dengan jalan setapak yang nggak mudah.
View-nya keren (By: Sepakung/Saifudin) |
Di
sini kita jadi tahu, sebuah perjuangan hidup. Menurut Pak Rumadi yang
mendampingi kami, banyak warga dengan usia yang sudah lanjut tapi masih kuat
dan sehat. Dengan membawa rumput (ngarit) ataupun mencari kayu bakar. Keren,
kan? Kita yang masih 17 tahun saja ngos-ngosan sampai atas.
By: Sepakung/Saifudin |
Saatnya
turun bikin ngilu nih. Secara nggak pakai deker dan dengkulku sudah pernah
cidera. Untung ada Bapak Sutar yang siap sedia buat pegangan sama Mbak Hany.
Hihihi, yang tadinya pucat sudah bisa senyum kembali.
Blogger Milenial (nggak lengkap) bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Bu Retno, Bu Hendras, Mas Rudi Duta Wisata, Pak Rumadi, Pak Sutar, Pak Suharno (Dok. pribadi) |
Di
bawah, ada juga embung lho. Airnya kemarin dikit, Mungkin karena habis kemarau
panjang ya.
Muka capek guwehh... sampingnya embung guys, dan latarnya adalah Mbak Dedew sama Mbak Ami hihihi |
Dan,
kita kembali ke rumah Pak Kadus. Dengan petualangan jalanan yang bikin jantung
berdebar-debar asik kayak ketemu mantan.
Eits, masih ada lagi loh kisahnya. Tunggu postingan selanjutnya bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang dan blogger milenial ya.
Di setiap langkah, selalu ada
perjuangan, kisah, harapan.
Dan Cinta…
Baca
juga:
Ya Ampun tempatnya kece bangeet... Jadi pengen kesana, lokasinya lumayan deket juga dr rumah..
BalasHapusWah seru juga kak. Pengen kesanaaa. Komunitas blogger milenials cr gabungnya gimana kak?
BalasHapusMalah penasaran ik mba, jiwa mudaku tertantang *halah
BalasHapusPengen eksplore lebih lama lagi jane di sini mba, seru banget soalnya apalagi bareng kaliannnn
BalasHapusHahaha tak terlupakan deh perjalanannya, Alhamdulillah ya. Btw, komat-kamit sepanjang perjalanan maksudnya nyanyi ya mba hihihi
BalasHapusSeruuu banget mbaakk perjalanannya....
BalasHapusWaduh, tapi capeknya terbayar ya. Pemandangan kece begini
BalasHapusAsik nih, trip blogger milenial... jadi pengen ke semarang....
BalasHapusCuapek tapi sangat mengesankan.
BalasHapus