Festival Gedong Songo 2019, Bersahabat
dengan Alam
Setiap kisah, selalu ada masa lalu yang
tersembunyi
Penuh misteri, atau apa adanya yang
istimewa
Budaya, apapun itu, selalu memberi ruang
kreatifitas
Tanpa batas…
Hai
Sobatku semua, gimana kabarnya?
Tahun
2019 ini sangat spesial dengan diadakannya Festival Gedong Songo 2019 di Candi
Gedong Songo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Festival yang berlangsung mulai
tanggal 21-24 Maret 2019 kemarin menyisakan banyak kenangan tak terlupakan.
Kenangan yang terlalu sulit untuk dilupa guys.
Festival Gedong Songo 2019 |
Pembukaan Festival Gedong
Songo 2019
Bapak Bupati Mundjirin |
Pembukaan
festival sendiri pada hari Kamis, 21 Maret 2019. Bersama Dinas Pariwisata
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan dinas terkait. Alhamdulillah dapat undangan
yang membuatku nggak mikir dua kali lagi. Langsung alokasikan waktu, dong. Hem,
sesuatu yang spesial banget secara rumahku dekat situ. Nggak ada alasan lagi untuk
langsung cuzz berangkat.
Banyak
tamu undangan yang hadir. Tamu undangan tentu sekitaran candi sendiri,
budayawan, jurnalis yang meliput, guru-guru, ada juga dari Trans Ceria,
Bandungan dan yang lainnya. Aku sendiri datang bersama Mbak Hany Panjaitan dari
komunitas blogger. menggunakan baju daerah saja. Jarik idolaku, hehehe.
Acara
pembukaan festival sendiri dibuka oleh Bapak Bupati Kabupaten Semarang, Bapak Dr. H. Mundjirin ES, Sp.OG. Dokter yang membantu
kelahiran dua anakku, hehehe.
Yang
bikin tertakjub-takjub, pembukaan mulai dari pembawa acara serta beberapa
prakata dengan menggunakan Bahasa Jawa. Aku, yang notabene orang Jawa asli
ngerti sedikit artinya. Namun, secara kata perkata kok ada yang bingung ya,
duh...
Benar-benar
budaya daerah memang harus dilestarikan.
Dilanjutkan
dengan beberapa tarian yang keren habis oleh mbak dan mas cantik. Cuaca mendung
nggak membuat aku patah semangat untuk ikut terus acaranya guys.
Resik-Resik Candi
Lanjut
acara berikutnya dengan resik-resik candi. Candi yang didatangi adalah Candi
Gedong 1. Acara resik-resik tentu saja dengan banyak doa-doa yang digawangi
oleh Pak Ngatno sebagai pelestari budaya dan Pak Sarimin budayawan setempat.
Pembacaan doa |
Kemasan
resik-resik candi ini epik banget. Sangat bersahabat dengan alam, dan memang
suasananya syahdu. Meskipun ramai orang menonton, acara doa berlangsung dengan
sangat khidmat.
Acara
yang super ramai itu juga membuatku makin terkesima dengan budaya masa lalu yang memang sering terlupakan, ya.
Padahal dari beragam budaya ini kita bertumbuh dan makin bisa berkembang dengan
indahnya.
Penonton membludag |
Hem,
banyak sekali hal baru yang kutemui di sini. Budaya, alam, jiwa, rasa yang
sangat menyatu masih sangat mengakar dan
betapa indahnya sebuah kesederhanaan.
Hari pertama Festival Gedong
Songo begitu menggoda
Hari
pertama ini acaranya padat mempesona. Selain pembukaan yang epik, ada beberapa
acara lainnya. Mulai dari promo wisata dan budaya, pameran bunga, pameran
lukisan, strategi wisata melalui media sosial dan pentas kesenian tredisional.
Ada pula lomba foto di instagram. Kece badai, kan?
Aneka Stan dan Galery Lukisan
Bersama Mas Japin, sang pelukis |
Oh
ya, ada banyak stan di sana yang memperkenalkan banyak hal. Ada juga pameran lukisan
dan benda pusaka Tosan Aji. Lukisannya keren-keren banget.
Hari pertama masih lanjut dengan beberapa
acara seperti disebutkan di atas. Tapi, karena dan suatu hal aku nggak bisa
mengikutinya sampai habis. Eh tapi, masih sempat ketemu teman Penarawa, bahagia...
Bareng Bu Maria Utami dan Mbak hany Panjaitan |
Tunggu
di hari ketiga Festival Gedong Songo, ya…
Semoga
saja acara seperti ini makin membuka kesempatan luas bagi sektor pariwisata dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata. Ya oleh-olehnya, kulinernya, kekhasan
dan ciri masing-masing wisata yang ada serta keramahtamahan warga setempat.
Semoga bisa mendongkrak ekonomi masyarakat juga ya guys.
Dan
yang paling utama, tetap menjadikan alam sebagai sahabat. Dengan bersahabat
dengan alam, alam juga akan menyayangi kita.
Karena alam selalu istimewa
Jangan
lupa baca ini juga yuk:
0 komentar:
Posting Komentar