Literasi, Sejarah dan Seni
Festival Swakarsa Aksara Syndicate di
Desa Lembu, Bancak
Menuju satu titik terangkan hati...
Dunia
tulis menulis atau literasi adalah satu hal yang kusukai
selain melukis dan jalan-jalan. Semua yang berhubungan dunia seni dan literasi
pasti aku langsung tertarik. Sabtu (07/12/2019) aku berkesempatan ikut Festival
Swakarya Aksara Sindycate yang dilaksanakan di Griya Baca Joglo pintar Desa
Lembu, Bancak Kabupaten Semarang.
Dakuw bersama Mbak Eka, Mas Daniel, Mas Agus dan teman-teman RCI |
Perjalanan
yang jauh membuatku memutuskan untuk bareng mobil Perpustakaan Keliling Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Semarang. Barengan Pak Bambang (Ketua IPI
dan Komunitas Dewa Siwa) dan Mas Eka Budi (Komunitas Dewa Siwa), akhirnya
meluncurlah kami bertiga ke sana.
Hutan Jati Penuh Liku
Dan,
perjalanan dimulai dari Bawen, karena aku nunggu di sana sedangkan Pak Bambang
dan Mas Eko dari Ungaran. Kupikir sih nggak begitu jauh. Ternyata, jauhnya
pakai banget.
Sehabis
Tuntang, jalanan mulai berubah total. Penuh lika dan liku dengan hutan jati di
kanan kiri jalan. Naik turun meliuk melingkar duh bikin perut mules. Untunglah
aku bisa santai, haha, walau agak panik. Mirip rute ke Sepakung nih, bikin
deg-degan nggak karuan tapi asyik kalau dijadikan kisah.
Bayangkan
kalau tengah malam lewat sana dengan jati di kanan kiri nan rimbun, sepi pula,
hiii... seram-seram gimana gitu kan. Tapi sangat menyenangkan. Bisa dijadikan
setting cerita.
Desa Lembu, Bancak
Sekitar
2 jam kurang, sampai juga kami ke tempat tujuan Griya Baca Joglo Pintar. Suasana sudah ramai dengan
anak-anak. Uwow! Selalu suka suasana penuh semangat nih. Perpustakaan Keliling
langsung dibuka oleh Pak Bambang. Anak-anak langsung antusias pilah pilih buku.
Anak-anak antusias baca buku perpustakaan keliling dan mengikuti acara |
Ketemu
Mas Agus, penggagas Griya Baca Joglo Pintar yang tampak
sibuk mengurus ini itu. Kemudian Mbak Eka Septi (dongeng) dari Kawan dongeng,
Mas Eko (Cakruk Baca Bergerak), Mas Daniel (Teater Ambarawa 1000 Wajah) dan
teman-teman penuh semangat dari RCI (Rumah Cerdas
Indonesia). Anak-anak muda yang semangatnya luar biasa.
Semangat baca |
Sambutan
yang luar biasa ramah dari tuan rumah Mas Agus meskipun sibuk banget membuatku
kerasan meskipun cuaca lumayan panas menggelora. MC oleh Mbak Rofik dari RCI,
membuat anak-anak yang ngantuk nggak jadi ngantuk hehehe. Pembukaan diawali
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, semangat tentu saja makin bergelora.
Dan sambutan dari ketua panitia Mas Eko.
Mas Eko memberi sambutan |
Dongeng Burung Pipit dan
Nenek Tua oleh Kak Eka Septi
Suasana
makin meriah saat Kak Eka muncul. Tadi Mbak sekarang Kak, heheh, nggak apalah
yaw. Tapi yang muncul si Lili, boneka lucu yang dibawa Kak Eka. Wah, anak-anak
langsung hingar bingar.
Kak Eka mendongeng |
Dengan
cara yang keren punya, Kak Eka cerita tentang burung pipit yang mau main tapi lihat
nenek semut kesusahan bawa makanan. Akhirnya mau nolongin dulu. Satu yang
didapat, bahwa apapun itu sebagai manusia kita harus saling tolong menolong. Sama
hewan dan tanaman juga harus peduli.
Tahu
nggak sih guys, Kak Eka ini saat bercerita mampu membuat suaranya jadi
bermacam-macam. Suara Lili, suara burung pipit dan suara nenek semut. Uhuhui,
aku jadi kepo sama dongeng, semoga lain waktu bisa meguru sama Kak Eka dengan
dongeng yang menyenangkan buat anak-anak.
Pantomim oleh Kak Daniel
Dari
mana Kak Daniel muncul? Hihihi, semua pada bingung. Malah ada yang nangis
jejeritan saat Kak Daniel dengan dandanannya yang mirip badut keluar dari
rumah. Haha, lucu-lucu ya anak-anak itu. Belum kenal Kak Daniel sih. Coba kalau
sudah kenal, nggak bakalan ada yang nangis.
Kak Daniel in action |
Gaya
Kak Daniel yang lagi pantomim membuat anak-anak menirukannya dengan semangat
lho. Aku sampai geli sendiri melihatnya. Tanpa suara dan kata, bisa banget Kak
Daniel jadi anak sekolah yang dari bangun tidur, mandi, perjalanan ke sekolah
hingga sampai di sekolah.
Anak-anak
heboh menirukan, heran, takjub dan gembira lihat pantomim Kak Daniel yang keren
ini. Eh kok aku juga jadi ingin bisa pantomim, Kak Daniel next time aku juga
meguru sama dirimu ya...
Literasi, nulis itu
gampang banget!
Menjelang
siang, saatnya literasi. Wah lihat semangat anak-anak, aku jadi makin semangat
ajarin nulis ke anak-anak nih. Karena random, aku kasih trik mudah menulis
cepat. Gampang pula.
Eh, dakuw lagi ngomong-ngomong bentar |
Kuambil
dari cerita Kak Eka tentang tolong menolong. Mencari judul yang sangat menarik,
tokoh, serta setting dan konflik yang muncul dalam sebuah cerita. Singkat,
padat dan anak-anak langsung praktek. Walaupun tadinya ini itu banyak alasan.
Akhirnya
ada juga yang mau nulis. Ada banyak ternyata! Wah, aku sampai takjub sendiri melihatnya.
Ternyata Anak-anak imajinasinya kuat banget! Sangat kuat. Bahkan ada yang tak
terpikirkan olehku. Di sini aku kasih 3 doorprize bagi yang berani menjawab,
maju dan cerita yang keren punya. Ya nulis itu mudah pakai banget!
Melihat Situs Sejarah
Cagar Budaya Arca Lembu Bersama Komunitas Dewa Siwa
Dewa Siwa dan anak-anak, cintai situs sejarah |
Acara
berikutnya makin keren, jalan-jalan. Kemana? Lihat situs sejarah di Desa Lembu.
Sayangnya aku nggak bisa ikut. Pak Bambang, Mas Eka, Pak Nanang memandu acara
ini. Duh, next time aku juga mau banget dong ikut blusukan lihat-lihat situs
masa lampau.
Game bersama RCI
Game yang seru |
Game
juga makin seru saat anak-anak diminta bekerjasama dalam beberapa kelompok. RCI
yang memandu bikin anak-anak yang capek sampai lupa capeknya lho. Habis
jalan-jalan masih main game dengan semangat!
RCI dan anak-anak foto dulu |
Seminar Akreditasi
Perpustakaan Sekolah oleh Ikatan Pustakawan Indonesia
Pak Bambang memberi sambutan |
Di
lain tempat, di waktu yang sama ada seminar IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia).
Pak Bambang Murdianto sebagai ketua IPI Kabupaten Semarang memberikan
sambutannya. Dengan nara sumber Bapak Itmamudin dari IPI Pusat dan Bapak Kadarusman.
Dengan moderator Mas Nurudin.
Ngobrol Seru Rame-Rame
Acara
santai sambil istirahat dan makan siang serta sholat membuatku mengenal banyak
orang baru di dunia seni dan literasai. Ngorol seru banget sama Mas Eko,
penggagas taman baca Cakruk Baca yang patut diacungi jempol karena kegigihannya
mengajak anak untuk membaca, mencintai literasi dan menulis. sebetulnya kau
sangat familiar dengan namanya, tapi baru bisa ketemu ya kemarin. Eh sebetulnya
pernah ketemu tapi belum kenal di launching buku seorang sahabat.
Senang berkenalan dengan teman-teman baru |
Mbak
Eka Septi yang pulang duluan akhirnya belum sempat ngobrol banyak. Semoga lain
kali bisa ketemu lagi ya, Mbak. Dan Mas Daniel yang lama banget juga nggak
ketemu. Sibuk dengan acaranya yang kemana-mana dan main film.
Teman-teman RCI |
Belum
lagi ngobrol sama Komunitas Dewa Siwa, para penggemar batu dan situs. Ada Pak
Bambang, Mas Eka Budi dan Pak Nanang. Sungguh aku jadi kepo banget dengan yang
namanya blusukan ini. Seru-seruan juga dengan Pak Itmamudin (IPI Pusat) dan Mas
Nurudin yang ternyata dari Kemawi Sumowono.
Sekitar
jam 2 siang akhirnya aku pamit setelah makan siang. Maturnuwun sanget buat
tuan rumah Mas Agus. Rencananya sih pas balik mau nengokin situs di Plumutan.
Tapi karena medannya ngak memungkinkan, nggak jadi deh. Mas Eka sama Pak Nanang
saja yang jadi ke sana. Wah aku baper lihat video sama foto-fotonya lho.
Semoga
festival ini menjadi semangat baru bagi dunia literasi dan seni. Eh sebelumnya
kami diantar Mas Agus ke Gunung Jati. Kemana itu? Entar aku tulis juga ya,
kepoin saja blogku gengs.
Baca
juga:
Wuuuussshhhh...
BalasHapusAtur agunge panuwun roro...����
Smangat dan sukses mbak.... Gerak terus pokoknya... Hehehe..
BalasHapusMantaaabbb..... Yuk kapan kita ngumpul bareng lagi...
BalasHapus