Review Novel Pelangi Kehidupan,
Cinta Unik The Doctor’s Family
Hai,
hai, ketemu lagi ya guys. Masih #dirumahaja jangan bikin manyun apalagi
uring-uringan nggak karuan. Banyak hal bisa dilakukan walau di rumah saja.
Seperti aku nih, meskipun jenuh melanda-landa hebat, tetap harus berpikiran
waras hingga semuanya berjalan dengan baik. Urus rumah, urus keuangan dan urus
ini itu bla bla bla…
Hadiah Lomba
Kapan
hari aku ikutan launching buku keren di Salatiga. Bisa kepoin di Bedah Buku A Tribute to Doctors. Lalu, rejeki datang lagi, karena aku menang posting foto saat acara
tersebut. Akhirnya dapat novel keren nan cantik Pelangi Kehidupan ini. Karya
sahabat maya dan nyata yang inspiratif banget, Mbak Hany Panjaitan. Di buku
tertulis nama Ni Roha Panjaitan.
Novel Tebalnya 591 Halaman!
Buku
ini membuatku puyeng sebelum memulai baca. Tebalnya nggak ketulungan. 591
halaman. Biasanya novel hanya separuhnya saja. Work from home gegara corona membatku tuntas membacanya. Ternyata ketebalan
nggak ngefek. Dan, karena jilitan bagus, ini novel mau dibaca jungkir balik
juga aman. Tetap rekat gitu guys.
Sekuel 2 Novel Sebelumnya
Mau
tahu kisahnya seperti apa? Sebetulnya ini sekuel dari novel sebelumnya, Romansa
Puber Kedua dan Episode Kedua. Karena aku ikutin kedua novel ini dari awal,
yang berikutnya penisirin dong, ya.
Perjuangan Cinta
Mengikuti
jalan ceritanya sungguh bikin kepo akut. Gimana tidak, kalau ternyata si Nyonya
dan Pak Dokter, tokoh dalam buku ini pada akhirnya menikah. Meskipun,
sebelumnya kisah pilu karena keduanya masih dalam ikatan perkawinan. Lika liku
kisah kasih yang kata orang sih anti mainstream. Namanya cinta, apa mau dikata,
lanjut terus.
The Doctor’s Family
Nah,
ini kisah The Doctor’s Family, Pak dokter dan Nyonya hidup berkecukupan bahagia
dengan 5 Anak. Masing-masih dari rumah tangga sebelumnya. Nyonya dengan Edel,
Dhuna dan Maghrib, serta Pak Dokter dengan Lintang dan Mentari. Bisa membayangkan
betapa ramainya, kan?
Ada
24 bab plus epilog di novel tebal ini. Sampai bab 4 kurasa masih datar saja.
Nggak kayak buku sebelumnya saat baca menangis sepanjang mengikuti kisahnya.
Entahlah.
Cinta Unik Dhuha, Edel dan Lintang
Tapi,
masuk bab-bab berikutnya konflik mulai mengalir asyik. Yang bikin aku nangis
malah kisah Dhuha dan Lintang. Tak ada yang
tahu kalau keduanya menjalin kasih cinta nan unik tanpa sepengetahuan kedua orang
tuanya. Ini berat banget. Mau nabrak norma gimana, nggak nabrak, namanya juga
cinta. Meskipun keduanya bukan muhrim.
Lanjut
konflik Edel yang cuek bebek. Akhirnya saat mau dijodohkan baru mengakui kalau
sudah mempunyai tambatan hati. Seorang duda dan memiliki anak pula. Permasalahan
makin memanas.
Si
Nyonya jelas syok padahal benih cinta bersama Pak Dokter sudah ada dalam
kandungannya. Banyak pikiran jelas mempengaruhi kandungan guys. Tapi di sinilah
cinta Nyonya dan Pak Dokter diuji.
Pelangi Kehidupan
Pada
akhirnya merestui Edel dengan cinta duda keren. Dan saat itulah Pelangi
Kehidupan (Anggi) hadir ketika keduanya melangsungkan pernikahan. Nyonya tentu
kecewa tak bisa mendampingi putri ijab kabul. Mau bagaimana lagi? Pelangi Kehidupan hadir melengkapi kehidupan keluarga besar ini. Buah cinta
unik penuh perjuangan dan totalitas sebuah karya…
Masalah
belum usai. Saat Nyonya dan Pak dokter tak begitu merestui cinta Dhuna dan
Lintang. Warna warni keluarga ini membuatku melek banyak hal. Pak dokter sempat
sakit lho. Nah, ini, aku malah yang was-was bacanya, haha. Berharap semua
baik-baik saja.
Yang
bikin gemas, saat di akhir kisah Dhuha dan Lintang tak seperti yang kuharapkan.
Rasanya sebel banget. Kok jadinya nggak sesuai harapanku ya, hihihi. Lha memang
yang nulis siapa cobak? Sumpah geregetan banget bacanya.
Nah,
bikin kepo banget, kan? Nggak asyik dong kalau kuceritain akhirnya seperti apa.
Mau kepo boleh, tapi kepoin ceritanya langsung ya di novel keren ini. Cinta
unik di keluarga manis The Doktor’s Family.
Warna Warni Novel Pelangi Kehidupan
Ada
satu hal yang membuat agak ngganjel. Seperti novel sebelumnya novel ini
spasinya datar gitu. Saat kalimat langsung atau masuk ke paragraf baru nggak
ada menjoroknya ke dalam. Berasa capek membacanya. Tapi, mungkin inilah ciri
khas penulisnya.
Kedua,
karena ketebalannya. Haha, begitulah nyatanya guys. Tapi tenang saja, kalau
sudah baca, rasanya sayang kalau dilewatkan walau satu atau dua lembar. Butuh
waktu untuk menteror buku sampai tuntas. WFH, kenapa nggak gitu lho…
Yang
ketiga, ungkap bahasa dan alurnya asik. Nggak kekinian banget, juga nggak jadul
banget. Pas dan nyaman. Karena memang kisahnya tentang cinta paruh baya Nyonya
dan Pak Dokter. Dijamin menikmati sampai epilog.
Di
luar itu semua, salut dengan buku dengan konflik tak disangka ini. Layak banget
untuk dijadikan koleksi. Penjualannya memang aduhai bikin melongo. Mantap
betul! Masa Kamu nggak pingin memilikinya juga, sih? Bisa langsung kepoin di
bawah ini ya.
Judul
Buku : Pelangi Kehidupan
Penulis : Ni Roha Panjaitan
ISBN : 978-623-92561-8-0
Penerbit : Diandra Kreatif
Halaman : viii+ 591
Harga : 100k
Pemesanan
: 0819 1446 8905 (WA-Hany)
Baca Juga:
Katanya cerita yang keren tuh kalo berhasil membuat tebakan ending dari pembacannya keliru. Sepertinya ini dipenuhi novel ini
BalasHapus