Tentang Covid-19, Menahan Rindu
Hai,
berkecimpung terus di rumah tentu menimbulkan banyak hal baru. Yang tak pernah
terpikirkan sebelumnya. Kumpul-kumpul jelas tak diperbolehkan. Melakukan
kegiatan yang sifatnya banyak orang juga dilarang. Meminimalkan saling berkunjung,
jangan lupa. Beberapa teman membuat status meminta maaf untuk tak menerima tamu
selama pandemi corona ini. Sangat memakluminya.
Berkeliaran
covid-19 sudah pasti membuat perubahan besar dalam hidup. Yang bikin sedih,
jarang ngumpul teman. Nggak bisa lagi jemput sekolah, karena sekolah anak-anak
libur. Ada yang nggak bisa ketemu kekasih hati. Kaum LDR dijamin ngenes banget,
nih. Mau pulang jelas tak diperbolehkan, nggak pulang kangen.
Beberapa
grup WA, grup jaman nguli kampus hingga grup nulis, banyak lho yang cerita
kalau nggak bisa balik karena terdampak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar). Untuk menangkis penyebaran covid-19 ini memang harus disiplin.
Pendatang dari luar kota musti isolasi mandiri selama 14 hari. Ini berat, namun
harus. Jadi, mending tetap sabar di tempat masing-masing. Nggak usah
pergi-pergi.
Mudah banget nulis
gitu, ya, menahan rindu itu berat. Haha, ada yang mengalaminya nggak, sih?
Sebetulnya,
rindu ini nggak melulu dengan kekasih hati, kok. Buatku sendiri, menahan rindu yang
menyesakkan dada karena ya baeklah dan begitulah. Aha, kepo?
1.
Rindu Saudara Jauh
Nggak
bisa bebas ketemu dengan keluarga yang rumahnya jauh. Saudara di Yogyakarta jelas
nggak bisa balik kampung halaman selama covid-19 ini masih melanda. Kangen
ponakan, kangen saudara. Kangen ponakan yang di beda benua sana, huhuhu. Semoga
semua sehat-sehat saja, ya.
2.
Rindu Gebetan Hati
Buat
yang LDR harus sabar sekuat tenaga. Ada cerita nih, seorang teman kerja di
Jakarta, istri di Yogyakarta. Alamat nggak bakal bisa balik dan mudik. Ya sudahlah,
tetap di tempat masing-masing. Rindu? Pastilah. Aku juga LDR, huhiho…
3.
Rindu Kopdar
Ada
yang kangen kopdar? Aku banget. Kopi darat, bertemu langsung dengan banyak
teman adalah hal menggembirakan supaya semangat tetap terjaga. Terutama kopdar
komunitas penulis yang kuikuti di daerahku. Kangen banget nih sama Penarawa
(Penulis Ambarawa).
4.
Rindu Nongki
Nggak
bisa nongkrong asyik lagi. Ini yang susah dan berat dilakukan. Lha sukanya
memang nongkrong gitu haha. Sendiri atau bareng teman, tetap saja asik guys.
5.
Rindu Rapat RT
Sedihnya,
rapat RT dua bulan sudah dibekukan karena covid-19. You know, inilah saat bisa
ngumpul formasi lengkap se-RT. Kalau nggak gini, karena kesibukan masing-masing,
jarang ketemu. Walaupun yang dibahas ya itu-itu saja. Arisan, nabung, haha hihi
asyik. Sungguh bikin kangen ngumpul tetangga satu RT.
6.
Rindu Ngopi
Walaupun
nggak mania kopi, aku selalu siyap sedia kapanpun dimanapun andai diajak ngopi
teman. Uluh-uluh, segitunya, ya. Iyalah. Entar pesanku cukup teh anget, wikikik.
Atau mau ngopi di tempatku? Eh aku jadi ingat kemarin diajakin kemana hasilnya
malah nggak deal dan bikin kesal. Maaf ya, bukan bermaksud apapun. Aku sering
ngasal gitu. Next time, deh.
7.
Rindu Tarawih
Terasa
banget di bulan Ramadan 2020. Ramadan kedua, masih tetap bertahan tarawih di
rumah. Rindu banget suasana ngangenin saat Ramadan. Biasanya ada pasar tiban,
yang jualan beragam takjil dan makanan. Ada jadwal kasih takjil juga di masjid.
Jauh-jauh hari, sudah dapat jadwal siapa imam tarawih masjid. Sudah dapat
jadwal puasa juga. Sekarang sepi, hening. Sedihnya. Benar-benar rindu yang tak
tertahankan untuk ibadah ke masjid, hikksss…
Melow
banget mengingat semuanya. Benar-benar bikin rindu dendam tiada tara. Palagi
jauhan sama orang-orang tercinta itu sungguh harus kuat segalanya. Jiwa, raga
iman dan tranferan haha. Lhoh, beginilah jadinya.
Menahan
rindu memang nggak mudah, sih, bagaimana denganmu? Tahan banting atau malah
nangis seharian? Semoga tentang covid-19 ini segera hilang dan berganti banyak
hal baru yang lebih indah. Semesta alam mengamini. Doa kenceng yuk supaya
covid-19 berlalu. Biar yang menahan rindu bisa segera tertumpahkan.
Hari
ke-6 #BPNRamadan2020
0 komentar:
Posting Komentar