7 Perbedaan Puasa di Masa Covid-19,
Nomor 5 Alhamdulillah Banget
Banyak
yang bilang puasa Ramadan tahun ini berbeda dengan yang sebelumnya. Indah
dengan beragam perbedaan. Mau nggak mau, semuanya berubah. Tetap ada sisi lain
menjadi berkah berbeda di puasa masa covid-19 ini. Kadang, kita tak menyadari
gebyar dari apa yang seharusnya tak perlu.
Kembali
menjalankan puasa dengan apa adanya dan keadaapaan itu sesuatu banget. Nggak
penuh dengan hingar bingar makanan berlebihan. Atau euforia sesaat yang
melenakan.
Perenungan
pribadi, puasa harusnya cukup sederhana, makan juga
buka dan sahur. Dilogika sangat menghemat pengeluaran. Eh siapa sangka malah membengkak.
Hehehe, ada yang seperti itu? Di masa pandemi covid-19 segala yang berubah semoga
menjadi lebih baik lagi.
Ada
banyak hal baru di Ramadan kali ini. Banyak banget yang positif. Menjadi sangat
lebih baik dari sebelumnya. Langsung kita simak bareng, yuk.
1. Pasar tiban Ramadan
Ramadan
biasanya identik dengan pasar tiban menjelang berbuka puasa. Begitu juga di
desaku. Dan ramai banget. Pandemi covid-19 membuat pasar tiban Ramadan
ditiadakan. Karena bisa menimbulkan kerumunan orang. Orang-orang lebih banyak
berjualan via online. Supaya lebih
aman dan tidak menimbulkan keramaian.
2. Tarawih di rumah
Sedih
juga, pinginnya tarawih bareng-bareng di masjid atau musholla. Tapi nggak
mungkin. Tentunya supaya meminimalisir penyebaran covid-19. Akhirnya tarawih
bersama keluarga #dirumahaja. Kangen ceramah Pak Ustad di masjid ough...
3. Tak ada acara bukber
Jadi
ingat, bulan Ramadan seperti ini biasanya penuh jadwal acara buka bersama.
Terkadang, buka bersama keluarga bisa terbengkalai -dan tak menyadarinya- huhuhu. Bersama alumni SMP, SMA,
tetangga RT, teman suami, kampung dan lain sebagainya. Sekarang mana ada? Supaya
si virus nggak sampai kemana-mana. Karena kita tak pernah tahu dimana keberadaan
si covid-19 ini.
4. Berbuka dan sahur tak berlebihan
Kondisi
perekonomian yang sedikit mawut membuat emak rumah tangga harus pintar membagi keuangan.
Terutama urusan makan. Harap dimaklumi, income
nggak seperti sebelumnya. Alhamdulillah,
hal seperti ini membuat lebih sederhana dan pasrah dalam banyak hal. Berbuka
dan sahur tak berlebihan. Secukupnya dan menyehatkan.
5. Sholat maghrib nggak pakai telat
Tahu
nggak, saking semangatnya berbuka dengan menu yang aduhai -biasanya- sholat
maghrib jadinya agak telat. Apalagi saat acara buka bersama. Sering banget deh
ngerasain telat sholat maghrib. Waktu yang sedikit tak boleh membuat kita
lengah. Sebisa mungkin sholat tepat waktu, insayaallah.
Dan sholat bisa tepat waktu ini alhamdulillah
banget.
6. Belanja secukupnya
Ini
memang sebuah ciri khas yang tak bisa hilang begitu saja. Meskipun nggak wajib
dan memang terserah kita, puasa di hari-hari begini biasanya sudah cari baju
baru untuk lebaran. Beli ini itu untuk camilan lebaran. Yang seringkali
berlebihan, foya-foya dan tak begitu penting. Sekarang, belanja secukupnya. Tak
perlu beli yang tak penting dulu. Kekepin dompet.
7. Lebih banyak bersama keluarga
#dirumahaja
menjadi lebih banyak waktu bersama keluarga. Nggak perlu keluar nggak penting.
Dan, semua dilakukan sari rumah. Alhasil, sholat 5 waktu lebih bisa terjaga dan
nggak telat lagi.
Banyak
perubahan yang kupikir, positif banget, ya. Coba kalau direnungkan, memang iya
banget. Meskipun pandemi covid-19 masih berlangsung, ada banyak hal yang membuat
ibadah makin ikhlas, tulus dan sabar. Bagaimana denganmu?
Hari
ke-15 #BPNRamadan2020
0 komentar:
Posting Komentar