7 Tempat Favorit Akan Dikunjungi Setelah Bebas Keluar Rumah
Sedikit banyak cerita dengan
kisah terselubung di dalamnya. Non fiksi ataupun fiksi, ada kenangan dari
sebuah tempat untuk dijadikan setting...
Kapan
terakhir pergi lumayan jauh? Ehem, sampai lupa kemana dan untuk apa. Karena
covid-19 membuat semua kegiatan di luar rumah menjadi mimpi semata. Keluar ya
karena hal sangat penting. Semua serba terbatas, harus disadari bahwa tak keluar
rumah dan tetap #dirumahaja adalah hal terbaik untuk saat ini.
Bagiku
sendiri, adanya covid-19 membuat lebih banyak pasrah dan berdoa kenceng-kenceng. Semoga pandemi segera
berakir. Sepertinya semuapun berharap seperti itu. Perekonomian kembali
menggeliat dengan semangat. Asal tetap membersamai alam, keseimbangan yang
nyata.
Di
antara mimpi yang menjadi jeda dengan virus ini, ada yang sudah memimpikan
tempat mana saja sih yang akan dikunjungi setelah pandemi berakhir? Beberapa
tempat ngangenin yang sangat ingin dikunjungi. Selain menarik dan favorit, ada
kisah tersendiri di sana. Mana saja?
1. Pasar Sumowono
Sebetulnya
beberapa kali ke pasar, hanya intip-intip doang, huhuhu. Alias nggak leluasa
untuk menawar dan melihat ini itu. Begitu ramainya orang serta masih ada yang
nggak memakai masker. Jadinya mikir.
Ingin
banget ke pasar, dan bebas memilih apa yang musti dibeli. Secara berasa segar
gitu lihat pasar dengan segala barang yang dibutuhkan rumah tangga. Kenangan
sedihnya, sleyer pemberian teman dekat yang jatuh saat ke pasar. Begitulah,
pasar juga punya kisah tersendiri bagiku, hehehe.
2. Makam Mbah, Jatinom, Klaten
Nyadran
merupakan doa untuk keberkahan bersama. Biasanya dilakukan sebelum puasa. Karena
ditiadakan saat covid-19 datang, membuatku nggak ke mbah tahun ini. Tentu nggak
bisa nyekar ke makamnya. Meskipun doa-doa terindah selau kuselipkan dalam setiap
rapal malam. Pinginnya bisa nyekar lagi ke makam sekalian nemuin saudara yang
rumahnya dekat situ.
3. Tembak Mbakyu, Yogyakarta
Modus
kalik ya, haha. Iya banget. Ingin ke tempat Mbakku yang nomor 3. Rumahnya Minomartani,
Yogyakarta. Sebetulnya kalau aku ke sana itu ya bentar gitu. Jadwalku padat,
hihihi, sok sibuk. Entah janjian sama teman SMA, teman kantor jaman dulu, ke
kempus ataupun teman kuliah. Pokoknya ke Yogyakarya ini akan kulewati dengan
beberapa tempat dari sebuah masa lalu yang nggak bakal kulupa.
4. I’mpelgading Homeland, Bandungan
Tempat
favorit yang bikin partnerku nih mikir kalau kuajak. Karena jalanan autonanjak
dan membutuhkan kendaraan yang sehat untuk bertempur saat perjalanannya. Selain
view yang kece badai, banyak kisah di sini. Kalau dibikin buku kayaknya jadi
novel, deh.
5. Ngopi di Wisata Kabut Foggy Village, Sumowono, Jawa Tengah
Ngopi
bagiku kata lain dari nongkrong, hanya sebutan saja. Tapi itulah yag kulakukan
dengan ngopi ke Foggy Village. Adalah sebuah tempat wisata alam dengan pinusnya
yang syahdu banget.
Nah,
di depan area wisata ini ada warung-warung kecil yang berjejer menjual beragam
menu. Salah satunya nasi goreng sego jagung dan beragam minuman. Kabut tebal
membuatku selalu kangen tempat ini sambil ngemil di warungnya. Kenangan muanis,
sangat muanisss di sini banyak banget. Saking terpesonanya, banyak juga yang
kujadikan setting cerita.
6. Kota Lama, Semarang
Berjam-jam
juga aku betah di sana. Biasanya sama sobat mbolangku. Banyak rencana yang
tertunda, ya. Pemandangan dan eksotisnya jaman dulu benar-benar berasa banget
di Kota Lama. Yang nggak kalah asiknya, naik Trans Jateng-nya itu, lho. Bisa
jadi imajinasi tersendiri yang tak bakal terlupa.
7. Warung
Setiap
harinya dari jam 8 pagi hingga 5 sore bahkan lebih terbiasa di warung. Jualan
nyambi ngetik. Saat pandemi covid-19 gini, nih, aku hanya sering nengokin saja
sekalian pas keluar rumah. Banyak kisah yang tak mungkin terlupa di sana.
Sering aku ngadem sendiri saat jenuh melanda. Ngetik di ponsel sekalian
ngalamun. Miss you banget...
semuanya.
Entah
kenapa kok mendadak sedih nih nulisnya. Hehehe, jadi melow sendiri. Memang sih
terlalu jenuh di rumah bikin pikiran nggak nyaman dan kemana-mana. Tapi tetap
harus bisa lakukan yang terbaik meski #dirumahaja.
Terlalu banyak kisah, dirimu,
dirinya atau diriku sendiri yang tak mudah terlibas waktu...
Hari
ke-14 #BPNRamadan2020
0 komentar:
Posting Komentar