Pentingnya Pembelajaran Seksual
Untuk OYPMK dan Remaja
Disabilitas
Tabu,
itulah kata yang sering diucapkan ketika membahas kesehatan seksual. Padahal
kesehatan seksual ini penting diutarakan untuk para remaja terlebih yang telah
mengalami pubertas.
Ruang Publik KBR |
Untuk
remaja perempuan, hal ini perlu mengingat mereka ‘sangat’ harus menjaga alat
reproduksinya. Bagaimana dengan OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta) dan
remaja disabilitas?
Ruang Publik KBR: Hak Kesehatan Seksual, Tentang Diri Kita Sendiri
Rasa
penasaran membuatku ingin ikut mengupas tuntas tentang Hak-Hak Kesehatan
Seksual dan Reproduksi (HKSR) ini. Bersama Ruang Publik KBR dan NRL Indonesia
mengadakan talkshow via live YouTube Ruang KBR dengan tema menarik.
Obrolan
yang dikupas dengan menyenangkan tentang Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi
Bagi OYPMK dan Remaja Disabilitas. Dengan host KBR Kak Rizal Wijaya, live yang
diadakan pada Rabu, 25 Mei 2022 pukul 09.00-10.00 WIB memang ilmunya bergizi
sekali.
Narasumber Talkshow Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Bagi OYPMK dan Remaja Disabilitas (Foto: Screenshot YouTube Ruang KBR) |
Pembicara yang dihadirkan adalah Kak Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NRL Indonesia, Kak Westiani Agustin, Founder Biyung Indonesia dan Wihelimina Ice, Remaja Champion Program HKSR.
Live
dapat pula didengarkan di radio jaringan KBR di Nusantara. Di Jakarta melalui
@1042mstrifm, Streaming: KBR.id dan live YouTube: Berita KBR. Sedangkan dakuw sudah
siap sedia nongkrongin via YouTube.
“Sebenarnya
saat kita ngomong tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi ini, sebetulnya
kita mengobrol tentang diri kita sendiri,” kata Kak Nona sebagai prolog yang
menakjubkan.
Wuidih,
iya memang kalau dipikir-pikir ini tentang diri kita sendiri. Kata-kata
yang langsung jleb dan menarik untuk mengupas tuntas dan lebih dalam lagi.
Sepenting apakah, seribet apakah
dan bagaimana edukasi urusan seksual usia dini ini menjadi perbincangan yang
tak bisa dianggap tabu lagi.
Pembelajaran Seksual Sejak Dini Bagi OYPMK dan
Remaja Disabilitas
Kesehatan seksual menjadi penting
untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan. Untuk OYPMK dan remaja
disabilitas dibutuhkan pembelajaran khusus yang harus dimulai sejak dini dari
orang terdekat, sebisa mungkin keluarga.
Kak Wihelimina Ice, Remaja Champion Program HKSR
(Foto: Screenshot YouTube Ruang KBR)
Sebetulnya bukan hal tabu
lagi karena ini akan memberi nilai lebih agar tahu mana batasan yang harus
dijaga. Edukasi yang penting dari orang dewasa, orang terdekat yang
berpengalaman untuk menerangkan secara tepat.
Bukan melalui sesama teman
atau internet yang informasinya belum tentu tepat. Menurut Kak Ice, Remaja
Champion Program HKSR pendidikan secara umum belum tentu mengena di daerah
pelosok. Masih diperlukan penanganan yang efektif untuk edukasi maksimal.
Kak Nona Ruhel Yabloy, Project Officer HKSR, NRL Indonesia
(Foto: Screenshot YouTube Ruang KBR)
Menurut Kak Nona, hal-hal
di bawah ini menjadi penting untuk diketahui OYMPK atau pernah mengalami kusta
dan remaja disabilitas, yaitu:
1.
Pubertas
Masa pubertas antara lain ketika
anak mengalami mimpi basah untuk anak laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.
Bagaimana menjelaskan tentang menstruasi agar anak mengerti bagian mana dari
tubuh yang harus dijaga dengan baik.
2.
Mau Speak Up
Tanamkan untuk mau berani
bicara dan mengutarakan masalah yang dihadapi. Baik itu tentang seksual,
bullying yang mungkin saja terjadi dan hal lain. Dengan mau bicara dan terbuka,
akan ada solusi dari masalah yang dihadapi.
3.
Relationship
Remaja disabilitas dan
OYMPK memiliki hak untuk menjalin hubungan yang sehat. Untuk itu diperlukan
pemahaman akan relationship ini untuk menjalin hubungan sehat dan bertanggung
jawab.
4.
Kebersihan
Diri
Jangan
lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri untuk diri sendiri. Dengan menjaga
kebersihan diri pola hidup sehat akan rutin dilakukan. Menyadari akan kebersihan
bermanfaat di kemudian hari.
5.
Survive
Selalu
semangat untuk melakukan hal positif. Tentunya didukung keluarga dan orang
terdekat yang menciptakan lingkungan aman dan sportif.
Hindari
atau camkan bahwa bullying dan diskriminasi bukan menjadi sandungan tapi
semangat untuk berjuang. Membutuhkan orang dekat untuk memberi pemahaman betapa
pentingnya survive dalam kondisi tertentu.
Lebih Sehat dengan Hidup Sehat
Narasumber
berikutnya adalah Kak Westiani Agustin, Founder Biyung Indonesia, aktif
bergerak di lingkup isu perempuan dan lingkungan. Selain itu melestarikan
kesejahteraan perempuan dan kelestarian bumi melalui salah satunya pembalut
kain.
Sebuah
produk yang dapat mengurangi sampah tapi dalam perjalanannya yang mengakses
hanya sekitar 20%. Itupun perempuan yang mampu mengakses informasi melalui
media sosial.
Membutuhkan
sebuah proses untuk hidup lebih sehat dengan gaya hidup sehat. Terlebih
perempuan dengan siklus menstruasi agar tetap terjaga kesehatannya. Pembalut
kain akan menjaga kelembaban daerah kewanitaan secara optimal dan lebih ramah
lingkungan.
Penutup
Edukasi
tentang seksual dan reproduksi merupakan hak setiap orang penting dilakukan.
Tak terkecuali yang pernah mengalami kusta dan remaja disabilitas. Edukasi
dilakukan sejak dini pada usia 3 atau 4 tahun tergantung dari masing-masing
anak.
Melalui
penanganan dan pendekatan tepat, maka hal penting tentang edukasi ini dapat
dipahami dengan tepat. Mana yang boleh dan mana yang tidak untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Edukasi
berawal dari orang terdekat atau keluarga sehingga seimbang antara anak dan
orang tua. Mana yang ingin anak ketahui dan penjelasan secara tepat dari orang
tua tanpa ada paksaan dan hidup menjadi lebih sehat dan bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar