Wanita
dan Kusta, Mengatasi Ketakutan Lalu Bangkit Kembali
Kusta masih menjadi momok penyakit terutama bagi
wanita. Keberadaan penyakit ini membuat wanita takut kurang cantik, kurang
menarik dengan kulit yang ‘berbeda’ dari yang lain.
Stigma akan penyakit sebagai pemicu wanita dan OYPMK
(orang yang pernah mengalami kusta) mentalnya down serta kurang semangat
melakukan aktivitas apapun.
Selain itu, ketakutan melanda sebab merasa akan
terisolir dari lingkungan dan pergaulan. Bahkan ada ketakutan wanita pada titik
tanya ‘adakah yang mau menjadi suamiku?’
Bagaimana menyikapinya? Live streaming bersama Ruang
Publik KBR dan NLR Indonesia benar-benar membuka wawasan dan ilmu tentang kusta
dan wanita.
Kusta Bagi Wanita
Walaupun penyakitnya sama, pria dan wanita melihat
pemahaman akan stigma kusta ini berbeda. Wanita lebih peka dan mental bisa terpuruk
serta ketakutan tentang masa depan yang harus dilalui.
Untuk mengatasinya membutuhkan keberanian dan proses
yang tidak mudah. Tema ‘Wanita dan Kusta’ kali ini sangat menarik dengan nara
sumber Mbak Yuliati, yaitu Ketua PerMaTa Sulsel dan OYPMK perempuan dengan host
cetar Mas Rizal Wijaya.
Acara live streaming diadakan pada Rabu, 30 Agustus
2023, pukul 09.00 – 10.00 WIB mampu menarik perhatian audiens dan isinya keren
banget!
Mbak Yuli mengungkapkan ketakutan hilangnya kecantikan
dan pikiran tak bakal lagi ada pria yang suka tentulah membuat stres dan
depresi.
Pikiran buruk ini selalu menghantui hingga takut dan
menyembunyikan diri setelah tahu ada kemungkinan dirinya mengidap kusta.
Kisah Mbak Yuliati
tentang Ketakutan Wanita, Kusta yang Meruntuhkan Mental
Yuliati yang biasa disapa dengan sebutan Mbak Yuli
mengalami kusta pada tahun 2011. Awal mulanya hanya muncul bercak dan mati rasa
pada ibu jari. Kemudian bercak tersebut digaruk dan penampakannya beda dari
daerah lain sekitar kaki.
Yuliati, ketua Permata Sulsel dan OYPMK perempuan |
Dari sini semakin melebar dan mulai tahu bahwa itulah
ciri kusta dari berbagai informasi melalui internet. Mbak Yuli terjangkit karena
tertular sepupunya yang sering merantau lalu pulang.
Saat pulang inilah keduanya dekat dan sering berinteraksi.
Sepupu tersebut juga seorang pengidap kusta. Ketakutan yang muncul menyebabkan
perilaku Mbak Yuli berubah, antara lain:
1. Menyembunyikan
Diri
Bersembunyi dan tidak melakukan aktivitas di luar
karena info tidak benar yaitu takut akan disabilitas. Jika ada acara keluarga
selalu menyembunyikan diri dan malas bertemu orang lain.
2. Isolasi Diri
Selain bersembunyi dengan orang lain, Mbak Yuli
melakukan isolasi diri di kamar karena takut jika menularkan penyakit ke orang
lain.
3. Takut Tidak Bisa Menikah
Mau tidak mau, munculnya kusta memicu perasaan
ketakutan akan jodoh. Apakah masih ada orang yang mau menikahinya?
Ketakutan ini imbasnya luar biasa dan semakin memperburuk
keadaan. Selain itu pikiran tentang wanita yang jika terjangkit kusta pada
wajah kecantikannya bakal hilang.
4. Takut Tidak Bisa
Bekerja
Wanita dengan kusta membuat Mbak Yuli berpikir sulit
mendapatkan pekerjaan. Pikiran negatif ini yang membuatnya semakin down.
5. Berpikir untuk
Mengakhiri Hidup
Kusta yang bikin down dan terus menerus berpikiran buruk
mengakibatkan sempat terpikir untuk mengakhiri hidup. Sebab, dirinya merasa menjadi
orang tidak berguna.
Bahkan, Mbak Yuli sampai berhenti kuliah karena malu,
takut dan pikiran lain yang semakin menjungkirbalikkan keadaan.
Untunglah ada kakak ipar yang mengajaknya bicara dari
hati ke hati dan meminta berobat ke Puskesmas setempat. Setelah jujur dan mau
berobat akhirnya kusta bisa diatasi dan Mbak Yuli kembali dapat beraktivitas
seperti semula.
Apa yang Harus
Dilakukan Wanita dengan Kusta untuk Sembuh dan Bangkit Kembali?
Wanita yang didiagnosis kusta harus tetap kuat, tegar
dan kokoh menghadapinya. Tidak boleh patah semangat dan dapat melakukan banyak
kegiatan sesuai kondisi masing-masing.
Live streaming yang seru penuh ilmu dan wawasan tentang wanita dan kusta |
Agar ketakutan berkurang dan kusta teratasi dengan
baik, Mbak Yuli menyarankan beberapa hal seperti berikut ini.
1. Serius Berobat
Wanita dengan kusta harus menjalani pengobatan dengan
serius. Jika terjadi efek samping dan reaksi dengan obat yang diminum segera
berkonsultasi dengan dinas kesehatan terkait.
2. Menerima Keadaan
Menerima keadaan dan berteman dengan kusta memang
bukan hal mudah tetapi harus menerima penyakit dengan ikhlas. Penerimaan ini
membuat pikiran positif dan keinginan untuk sembuh kuat.
3. Tak Perlu
Memikirkan Omongan Buruk Orang lain
Banyak perkataan negatif tentang kusta. Mendengarkan
omongan orang yang tidak paham kusta memang bikin sakit hati. Lebih baik ‘cuek’
dan fokus ke penyembuhan dulu daripada memikirkan omongan orang lain.
4. Gaya Hidup Sehat
dan Menjaga Kebersihan
Gaya hidup sehat dan senantiasa menjaga kebersihan
akan menciptakan kebahagiaan dalam kehidupan. Selain tubuh menjadi bugar, lebih
sehat dengan asupan nutrisi gizi seimbang.
Terjangkitnya kusta karena beberapa penyebab, antara lain:
·
Pengaruh
imun yang kurang bagus.
·
Tertular
karena ada sumber penularan.
·
Terdapat
kontak dengan orang yang memiliki penyakit dalam jangka waktu lama dan erat.
5. Saling Menguatkan dengan
Sesama OYPMK
Bertemu dan sharing dengan orang yang sama-sama
mengalami kusta dapat meningkatkan rasa percaya diri. Jika memungkinkan ada baiknya
gabung ke organisasi kusta agar dapat ilmu dan wawasan serta dukungan sesama
OYPMK.
Pengalaman pribadi membuat Mbak Yuli aktif di Permata,
sebuah organisasi dari dan untuk orang yang mengalami kusta serta OYPMK.
Mengenal Permata,
Dari dan Untuk Orang yang Mengalami Kusta
Organisasi Permata sebagai wadah orang yang mengalami
kusta ada di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Ambon dan beberapa tempat lain.
Terdapat 3 tingkatan dalam organisasi yaitu nasional, provinsi dan kabupaten.
Di Sulawesi Selatan ada 12 kabupaten cabang Permata,
Jawa Timur ada 9 dan sekitar 5 cabang di NTT. Banyak pula kegiatan Permata guna
membangkitkan semangat para pejuang kusta untuk sembuh hingga dapat beraktivitas
kembali seperti sedia kala.
Penyakit
menular yang tidak mudah menular ini bisa sembuh dengan dukungan dan semangat
dari keluarga dan lingkungan. Di Permata, banyak kegiatan yang dilakukan untuk
saling menguatkan dan sharing pengalaman.
Kegiatan lainnya antara lain:
1. Melakukan Edukasi
ke Masyarakat
Permata rutin melakukan edukasi tentang stigma kusta
ke masyarakat. Menerangkan bahwa kusta tidak menakutkan dan harus berobat ke dinas
kesehatan supaya sembuh.
2. Melakukan
Sosialisasi ke Sekolah dan Masyarakat
Permata juga melakukan sisialisasi kusta langsung ke sekolah dan masyarakat. Sosialisasi bertujuan agar mengenal kusta lebih mendalam supaya tidak mengisolir orang dengan kusta. Sekaligus mengajak orang lebih peduli lingkungan.
3. Memberi Motivasi
Banyak orang dengan kusta hidup dalam keterpurukan.
Jika ada kejadian seperti ini Permata akan memberi motivasi agar orang
bersangkutan semangat dan termotivasi untuk sembuh.
4. Mendampingi Orang yang
Mengalami Kusta
Anggota dari Permata rajin melakukan pendampingan
orang yang kusta tapi takut berobat, takut diisolasi dan ketakutan lainnya.
Pendampingan ini supaya orang dengan kusta mau berobat dan sembuh tanpa malu
menghadapi lingkungan warga.
5. Aktif Mengikuti
Pelatihan Membangun Karakter
Selain kegiatan yang berhubungan langsung dengan OYPMK
dan orang yang sedang mengalami kusta, anggota Permata juga aktif dengan
pelatihan membangun karakter.
Kepercayaan diri dapat meningkat dan mampu mengubah
stigma buruk masyarakat akan kusta.
Dalam satu wadah tepat akan saling menyemangati dan
gairah hidup terus berkobar. Semua saling menguatkan agar dapat kembali hidup dengan
aktivitas normal di lingkungan masyarakat.
NLR Indonesia selama ini juga mendukung penuh kegiatan
Permata dengan mengajak anggotanya melakukan berbagai kampanye kusta.
Media sosial juga digunakan untuk sosialisasi kusta
supaya banyak orang lebih peduli dan memahami kusta. Mengatasi kusta bukan hanya
kewajiban pemerintah, tetapi perlu dukungan penuh dari dinas terkait dan
masyarakat.
Wanita dan Kusta, Pasti Bisa
Setiap kehidupan memiliki perjalanannya
sendiri-sendiri. Pesan Mbak Yuliati ketika menghadapi penyakit kusta adalah
harus segera berobat dengan serius. Berpikir positif untuk sembuh dan harus
lebih baik dari orang lain. Wanita pasti bisa!
0 komentar:
Posting Komentar