Kang
Trisno, Menebar Harmoni di Desa Menari
Bergerak dengan contoh, adalah ungkapan Kang Trisno
sebagai founder Desa Menari. Daerah sejuk dengan view kece badai ini begitu
populer dengan nama yang bikin penasaran banyak orang.
Kang Trisno founder Desa menari (Foto: instagram.com/kangtris_desamenari)
Desa yang awalnya, bagi seorang Trisno adalah desa
wisata yang tak punya apa-apa. Daerah stagnan, pemuda desa kebanyakan merantau
ke kota dan malas balik desa karena dianggap tak ada yang diharapkan.
Fenomena berpuluh tahun membuat Kang Tris, saya biasa
memanggilnya seperti itu ingin memberdayakan desa dengan kesederhanaannya.
Kisah heroik dengan proses kerja keras yang tak mudah
membuat Kang Tris menerima Satu Indonesia Award tahun 2015 untuk Desa Menari
sebagai Kampung Berseri Astra. Langkah upayanya benar-benar dari nol.
Berawal dari 200 Ribu
Berawal dari 200 ribu, Kang Tris memulainya untuk
menjalin kedekatan dengan para pemuda. Dari uang yang ‘hanya’ 200 ribu ini
dibuatlah lincak. Lincak adalah sejenis tempat duduk atau bangku kayu yang
biasanya ditaruh di teras rumah.
Kang Tris berkoordinasi dengan warga (Foto: dok. pribadi)
Kemudian, Kang Tris menaruh lincak di depan rumah
sebagai tempat untuk mengobrol dan kumpul pemuda. Saat itu sekitar tahun 2006,
anak-anak muda mulai datang, ngobrol sana sini dan ada konsep yang mulai
tersusun sebagai rencana awal.
Teras rumah dengan lincak inilah yang sekarang telah
menjadi pendopo. Pendopo yang lumayan luas dan sekarang digunakan kumpul warga guna
membicarakan berbagai hal di desa.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan ribuan
ide kreativitas yang sedikit berbeda ini mulai menuangkan ide dan konsep.
Pergerakannya pelan tapi pasti, layaknya tarian yang awalnya lembut tapi juga
kadang musiknya menghentak.
Melihat dari yang
Sederhana
Desa yang mati suri mulai menggeliat dengan berbagai kreasi
dan ide luar biasa. Mulai dari pengelolaan peternakan sapi hingga menjadikan
desa sebagai laboratorium sosial.
Kang Tris memberi pengarahan (Foto: dok. pribadi)
Meskipun berproses pada akhirnya Kang Tris mulai fokus
pada kearifan lokal. Mencintai lingkungan, menggali kesederhanaan yang mulai
terlindas modernisasi untuk memaksimalkan potensi desa.
Tidak mudah mengajak warga untuk berubah dan
membutuhkan kesabaran ekstra untuk terus membujuk warga menggali sesuatu yang
berbeda. Akhirnya Outbound Ndeso menjadi pilihan untuk lebih menggali berbagai hal
terkait kearifan lokal.
Outbound Ndeso cakupannya sangat luas mulai dari permainan
dan kesenian tempo doeloe hingga kegiatan sederhana yang dilakukan orang desa.
Seperti bertani, melakukan perawatan sapi dan lain sebagainya.
Proses yang benar-benar tidak mudah ketika pada akhirnya
Astra melirik desa dengan berbagai keunikan dari kesederhanaan yang mengacu
akan budaya lokal.
Sedangkan laboratorium sosial di Desa Menari banyak
difungsikan untuk kegiatan kesenian lengkap dengan kearifan lokal nan mumpuni.
Kegiatan terkonsentrasi untuk hal yang sederhana tapi luar biasa, seperti:
1. Menari
Menari bagaikan harmoni yang meliukkan banyak hal untuk tarian nyata dari jiwa.
Tari Geculan Bocah Desa Menari (Foto: dok. pribadi)
Dengan menari kesenian lokal yang mulai punah bisa
dioptimalkan kembali melalui anak-anak hingga pemuda dan orang dewasa.
2. Dolanan Ndeso
Dolanan ndeso membeli warna warni unik yang berbeda
dengan mainan game zaman kekinian. Dari dolanan ndeso kekerabatan dan
pertemanan terjalin nyata dan memberi kesan mendalam.
Dolanan permainan egrang Desa Menari (Foto: dok. pribadi)
Dolanan ndeso seperti dakon, sudamanda dan egrang
bukan hanya menciptakan kreativitas tanpa batas juga arti tentang pertemanan dan
persahabatan. Bahkan lagu-lagu daerah menggema dengan musik khas yang sudah
mulai jarang ditemui.
3. Belajar Bertani,
Beternak dan Kebiasaan Lokal
Bertani dan beternak adalah pekerjaan atau profesi
orang desa yang tak bisa dianggap remeh. Dari sini kesederhanaan tentang arti
sebuah kerja keras sebagai pekerjaan atau profesi lokal yang mulai jarang
dilirik kaum muda.
Masih banyak kegiatan lain yang menorehkan banyak
kreativitas karang taruna untuk kaum muda. Kang Tris benar-benar memberi
inspirasi baru yang kadang tak terpikirkan sama sekali.
Dengan upaya tak mudah Desa Tanon, Dusun Tanon,
Ngrawan, Getasan, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini menjadi pilihan Kampung
Berseri Astra.
Program Kontribusi Sosial Berkelanjutan dari Astra
dengan implementasi kepada masyarakat dengan mengintegrasikan nilai program.
Program tersebut adalah pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.
Menebar Harmoni di
Desa Menari
Desa Menari memiliki keunikan yang mengusung sesuatu
yang tak ada menjadi ada. Banyak yang
penasaran dengan makna dari desa yang cantik dengan sejuta kreasi kearifan lokal ini.
Aksesoris Tari Topeng Ireng (Foto: dok. pribadi)
Apakah warga pintar menari? Memang tidak semuanya,
tapi ada beberapa tarian khas desa yang sering ditayangkan saat ada beragam
acara seperti tarian Topeng Ireng adan Geculan Bocah.
Menurut Kang Tris, menari adalah harmoni kehidupan
yang menggabungkan banyak hal. Semua perlu kejelian, untuk melihat dari yang
sederhana, dengan sudut pandang berbeda, tentu hasilnya berbeda.
Maka, desa Tanon mulai memaksimalkan yang sederhana
ini seperti memerah sapi, dolanan anak, tarian tradisional dan homestay khusus
pengunjung yang ingin menginap.
Kang Tris terus bergerak melaju meskipun pandemi
sempat membuat semuanya terpuruk. Perlahan tapi pasti kegiatan wisata mulai
digalakkan dengan konsep baru.
Bahkan Kang Tris sekarang aktif menulis blog pribadi. Selain
itu buku solo karangannya sudah terbit dengan judul Masa Darurat Mengenal Bakat,
buku keren dari hasil pemikiran mendalam seorang founder Desa Menari.
Mas Tris, Penebar
Harmoni Desa Menari
Pergerakan tak pernah luntur dari seorang Kang Tris.
Sebagai pribadi saya salut dengan berbagai sepak terjangnya yang tak pernah
pupus walau sempat jatuh bangun.
Kenanganku di Deda Menari (Foto: dok. pribadi)
Beberapa kali menyambangi desa cantik alami di Lereng
Telomoyo ini, selalu ada yang berubah menjadi lebih baik. Namun, semua tetap
sederhana, tetap fokus pada kearifan lokal dengan kreativitas yang kalau saya
bilang ‘luber-luber’.
Desa Menari selalu menebar harmoni, kalimat dengan makna
mendalam, betapa hidup bisa berubah dengan bergerak. Tanpa perlu banyak omong
tapi dengan memberi contoh nyata.
Bergeraklah dengan contoh,
bahwa kita orang yang
merdeka dalam pikiran dan perbuatan
(Trisno, Desa Menari Tanon)
0 komentar:
Posting Komentar